Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Agus Harimurti Yudhoyono berharap Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Agraria (Kapti-Agraria) mendukung kemajuan dan transformasi Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta.
"Kami berharap Keluarga Besar Kapti-Agraria ini bukan hanya menyambung silahturahmi atau nostalgia saja, saling berbagi pengalaman, menghadirkan gagasan-gagasan, tapi yang paling penting juga memberikan dukungan penuh kepada STPN," katanya saat menghadiri Fun Run Kapti-Agraria, di Yogyakarta, Minggu.
Ia juga mengajak agar Kapti-Agraria melahirkan gagasan-gagasan yang konstruktif dan inovatif dalam bidang pertanahan serta mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam sektor agraria dan tata ruang.
Menurutnya, gagasan dan inovasi dari Kapti-Agraria akan sangat berguna bagi kemajuan Kementerian ATR/BPN yang relevan dengan kebutuhan saat ini.
Dia mendorong pula agar STPN Yogyakarta terus membenahi diri dan bertransformasi dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.
AHY berharap pula agar Ketua STPN Agustyarsyah terus fokus mencetak SDM yang unggul, berkualitas, dan berintegritas pada tiga aspek.
Untuk aspek pertama, penguatan secara intelektual melalui sistem akademik, dosen-dosen harus kompeten, silabusnya dan kurikulum harus relevan, hingga teknologi digunakan juga terus harus mengikuti perkembangan zaman (diupdate).
Aspek kedua peningkatan karakter, sikap (attitude), mentalnya hingga integritas. Dan aspek ketiga yakni kondisi fisik yang sehat.
Menurutnya, lomba lari santai (fun run) yang telah dilaksanakan Kapti-Agraria menjadi bukti bahwa kesiapan fisik sangat penting. Anak-anak muda, meskipun pintar, akan kesulitan mencapai hasil optimal di lapangan jika kondisi fisiknya tidak mendukung.
"Jadi penguatan tiga aspek itu dibantu juga pemikiran-pemikiran dan Kapti-Agraria saya rasa akan mendukung upaya untuk meningkatkan SDM kita dimana-mana," kata Menteri ATR.
Sebelumnya, Menteri ATR mendorong STPN Yogyakarta untuk bertransformasi menjadi Politeknik Agraria guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
Hal itu penting untuk terus mengembangkan kreasi dan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan sekaligus menghasilkan multiplier effects bagi Kementerian ATR/BPN, dalam rangka mengakselerasi berbagai program strategis di bidang pertanahan dan tata ruang.
Dengan status sebagai politeknik, Menteri ATR menilai STPN akan mampu menawarkan program pendidikan yang lebih aplikatif serta terfokus pada pengembangan keterampilan teknis dan vokasional.
"Untuk menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, STPN mempunyai peran penting dalam mewujudkan kualitas lulusan yang memiliki kompetensi intelektual, profesional, berwawasan kebangsaan, dan berkarakter,” kata Menteri ATR.