Kendari, Sultra (ANTARA) - Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengekspor sebanyak 646 ton kelapa bulat senilai Rp2,5 miliar dengan tujuan Tiongkok melalui Pelabuhan Kendari New Port, Kota Kendari.
Kepala Badan Karantina Indonesia Sahat Manaor Panggabean saat ditemui di Kendari, Sultra, Senin, mengatakan pelepasan ekspor tersebut merupakan perdana yang berkas dokumennya dari Kota Kendari, Provinsi Sultra.
"Supaya itu tercatat bahwa itu bergerak barang itu dari sini (Sultra), selama ini kan melalui Makassar atau Surabaya," katanya.
Dia menyebutkan bahwa keuntungan dari ekspor yang berangkat dari daerah ini dapat menghasilkan penerimaan negara dan hal tersebut juga akan mendatangkan program-program nasional untuk daerah tersebut.
"Tapi, yang penting berangkat dari sini itu barang, dokumen dari sini, supaya tercatat di pusat itu ada di dari sini, karena ini tercatat di pusat semuanya," ujarnya.
Sahat menambahkan kelapa juga merupakan komoditas andalan Indonesia, karena barang tersebut tidak terdapat di China.
"Tadi, saya tanya seberapa banyak pun kita hasilkan, China itu akan siap menampung, untuk itu kerja sama dengan semua institusi yang ada di sini itu sangat diperlukan," ungkapnya.
Meski begitu, dia juga meminta kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Sultra untuk meningkatkan lagi ekspor untuk komoditas lainnya, seperti ikan yang harga ekspornya cukup tinggi saat ini.
"Semua komoditas yang banyak di Indonesia ini yang potensial ekspor itu, kami dari karantina, akan membantu mempercepat, baik itu kita komunikasi dengan negara tujuan dan juga kita komunikasi dengan pemda di sini," jelasnya.
Senada, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra Asrun Lio mengatakan pihaknya akan menjalin sinergi dengan instansi lainnya untuk terus mendorong ekspor dari Bumi Anoa, terutamanya kelapa dengan tujuan Tiongkok yang sangat dibutuhkan di sana.
"Kapan saja bisa kita mengirim (komoditi kelapa), nanti dengan dinas terkait, dalam hal ini perkebunan dan pertanian, nanti kita akan melakukan koordinasi dengan daerah-daerah kabupaten lain, karena hari ini baru dua kabupaten yakni Bombana dan Kolaka," ucapnya.
Dia menambahkan komoditas kelapa masih terdapat banyak di daerah-daerah lainnya yang nantinya akan digarap untuk diekspor ke China, seperti di Kabupaten Buton, Buton Utara, dan Kabupaten Muna.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sultra ekspor 646 ton kelapa senilai Rp2,5 miliar ke Tiongkok