Manado (Antara News) - Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) kembali mengekspor tepung kelapa ke Turki pada bulan Februari 2015, untuk memenuhi permintaan dari negara tersebut.
"Permintaan tepung kelapa dari negara bagian Timur Tengah tersebut sebanyak 101 ton dengan sumbangan devisa bagi negara sebesar 209.333 dolar Amerika Serikat (AS)," kata Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut, T Hasudungan Siregar, di Manado, Minggu.
Hasudungan mengatakan pasar ekspor tepung kelapa ke Timur Tengah akan terus didorong karena negara tersebut sangat membutuhkan produk yang satu ini.
Dia mengatakan para petani kelapa dan pengusaha di Sulut diharapkan memanfaatkan peluang tersebut, dengan meningkatkan kuantitas tepung kelapa yang kualitasnya standar internasional.
Negara tujuan ekspor tepung kelapa (desiccated coconut) dari Sulut cukup beragam. Seperti di Eropa, yaitu Jerman, Belanda, Belgia, Inggris, dan Rusia, serta sejumlah negara di Eropa Timur. Ada juga negara di Asia, Amerika dan Afrika.
Untuk itu bisa dipastikan untuk beberapa tahun ke depan, tepung kelapa menjadi satu di antara produk andalan ekspor Sulut.
Jika dilihat total nilainya tepung kelapa menempati urutan keempat dari berbagai produk turunan kelapa yang diekspor ke luar negeri, setelah minyak kelapa kasar (crude coconut oil) penyumbang terbesar nilai ekspor Sulut, disusul minyak goreng kelapa, dan bungkil kopra.
Komoditas tepung kelapa yang biasa diminta pasar dunia ini, terutama untuk kategori tepung kelapa halus dan agak kasar (medium).
Negara-negara bagian Timur Tengah yang akan terus didorong menjadi tujuan ekspor tepung kelapa Sulut yakni ke Bahrain, Siprus, Mesir, Turki, Iran (Persia), Irak, Israel, Yordania, Kuwait, Lebanon, Oman, Qatar, Arab Saudi, Suriah, Uni Emirat Arab, Yaman dan Palestina.