Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, mulai mendistribusikan beras Bantuan Pangan (Bapang) tahap tiga untuk lima daerah di wilayah Kepulauan Buton sekitar 1.500 ton.
Pemimpin Perum Bulog Cabang Baubau, Muthain Muhammadong, di Baubau, Kamis, mengatakan, bantuan pangan tahap tiga untuk tiga bulan yakni Agustus, Oktober dan Desember akan disalurkan satu kota dan empat kabupaten yang terdiri Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Tengah, Buton Selatan, dan Kabupaten Wakatobi.
"Bantuan pangan ini untuk lima daerah sekitar 500 ton untuk satu bulan, sehingga untuk tiga bulan kurang lebih 1.500 ton beras," ujar Muthain.
Ia mengatakan, penyaluran Bapang tahap tiga tersebut sudah dilakukan peluncuran di Buton Tengah, kemudian akan disusul daerah lainnya.
"Kemarin kita luncurkan baru Buteng. Untuk Buteng jatahnya sekitar 74 ton untuk sebulan. Selanjutnya besok kita di Kabupaten Buton. Penyaluran itu tergantung kesiapan pemda masing-masing karena sudah terjadwal semua," ujarnya.
Dikatakan, penyaluran bantuan itu per bulan, namun adapun kondisi di kepulauan bisa langsung tiga bulan sekaligus.
Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya dalam pelaksanaan penyaluran tersebut tidak mendapat kendala berarti, hanya mungkin di lapangan kadang penerima tidak hadir ketika sudah dijadwalkan karena ada kerjaan lain.
"Untuk kendala tidak ada, hanya mungkin untuk di lapangan kadang penerima kan mungkin ada kerjaan di luar atau ke kebun sehingga tidak sempat, jadi kadang penyaluran agak tersita waktu dua sampai tiga hari," ujar mantan Pemimpin Perum Bulog Cabang Ruteng, NTT ini.
Muthain juga mengatakan, pendistribusian bantuan tersebut disalurkan langsung ke desa/kelurahan yang kemudian pihak desa atau kelurahan yang membagikan ke warga penerima.
Ia juga menyebut bahwa saat ini stok beras di gudang Bulog Baubau masih aman hingga akhir tahun ini, baik ketersediaan beras untuk stabilisasi harga dan cadangan untuk bencana alam.
"Saat ini stok beras kurang lebih 1.900 ton, juga ada gula pasir dan minyak goreng. Beras masih cukup hingga tiga bulan ke depan," katanya.
Dikatakan pula stok kebutuhan rumah tangga tersebut akan ada penambahan karena ketersediaan stok yang ada di gudang juga terus bergerak berkurang.