Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, menyampaikan harga beras untuk jenis medium SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) mengalami kenaikan menjadi Rp11.000/kg.
"Untuk harga beras SPHP terjadi kenaikan dari yang tadinya Rp9.950/kg naik menjadi Rp11.000/kg Af gudang Bulog, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) di tingkat pengecer atau pedagang yang tadinya Rp10.900 menjadi Rp12.500/kg," ujar Asistant Manager Supply Chain dan PP Bulog Baubau, Syahrul Budi R, di Baubau, Jumat.
Kenaikan harga beras tersebut terjadi sejak per 1 Mei 2024 meliputi wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi.
Ia mengatakan, perubahan harga beras jenis medium SPHP itu berdasarkan surat Kepala Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 142/TS.02.02/K/4 Tahun 2024.
"Jadi ada kenaikan harga mengingat tingginya harga beras di pasaran, dan dari pertimbangan produksi nasional sehingga badan pangan nasional memutuskan untuk menaikkan harga HET ditingkat konsumen," ujarnya.
Syahrul juga menyampaikan bahwa kondisi kesiapan stok beras untuk kualitas medium saat ini masih tersedia kurang lebih sebanyak 1100 ton, bahkan Bulog Baubau masih akan menerima kedatangan beras sekitar 500 ton dan sudah ada di pelabuhan.
"Nanti juga sebagian berasal dari beras Konawe, jadi kurang lebih kita akan ada tambahan sekitar 500 ton. Jadi stok akhir nanti untuk beras medium sekitar 1.500 ton," ujarnya.
Kemudian, kata Syahrul, untuk beras cadangan beras pemerintah (CBP) bantuan pangan akan didistribusikan pada Mei ini kurang lebih 5.280 ton untuk empat daerah yakni Kota Baubau, Kabupaten Buton, Buton Selatan, Buton Tengah, dan Kabupaten Wakatobi.
Ia juga menyampaikan bahwa kondisi kesiapan beras di gudang Bulog Baubau saat ini masih sangat mencukupi, terlebih lagi harga beras di pasaran tradisional maupun pasar umum cenderung mulai turun, apalagi sebagian wilayah di tanah air lagi musim panen.
"Jadi untuk distribusi beras untuk ketersediaan pasokan di pasaran tradisional dan umum itu stoknya aman dan tersedia sehingga tidak akan memicu lonjakan harga beras lebih tinggi diakibatkan kenaikan harga HET pemerintah," katanya.
Syahrul Budi juga mengatakan bahwa untuk kesiapan stok beras hingga Idul Adha 1445 Hijriah dijamin aman.