Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari memprediksi cuaca buruk akan terjadi di wilayah Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada periode mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah (H)/2025 Masehi (M).
Kepala BMKG Kendari Sugeng Widarko saat ditemui di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa potensi terjadinya cuaca buruk tersebut mengakibatkan tingginya gelombang yang perlu diwaspadai oleh masyarakat saat melakukan perjalanan mudik dengan jalur penyeberangan laut.
"Kalau untuk periode mudik ini untuk cuaca laut mulai tanggal 23 (Maret 2025) mulai ada kenaikan tinggi gelombang, nah itu yang perlu diwaspadai, utamanya wilayah di Selatan Perairan Sulawesi Tenggara," kata Sugeng Widarko.
Dia menyebutkan bahwa potensi cuaca buruk yang mengakibatkan tingginya gelombang tersebut terutama akan terjadi di Perairan Kecamatan Batu Atas, Kabupaten Buton Selatan (Busel), Kolaka-Bajoe, dan Kasipute-Kabaena (Kabupaten Bombana).
"Ketika mau menyeberang ke Pulau Batu Atas, tapi kalau untuk perairan dalam sini Kendari, ke Raha dan Baubau masih aman. Kemudian ada juga yang perlu diwaspadai yang menyeberang dari Kolaka ke Bajoe (Sulawesi Selatan), dan dari Kasipute ke Kabaena," ujarnya.
Sugeng Widarko menjelaskan bahwa peningkatan tinggi gelombang tersebut diprediksi akan mencapai hingga 1,25 meter, yang mana saat-saat normal di perairan tersebut sama sekali tidak ada gelombang.
"Peningkatannya bisa sampai 1,25 meter, yang normalnya itu biasanya tenang-tenang (tidak ada gelombang), maksudnya kalau tenang kan perjalanan juga tidak terganggu," jelas Sugeng Widarko.
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data prediksi BMKG, gelombang tersebut masih terjadi hingga 28 Maret 2025 mendatang.
"Sampai tanggal 28 itu masih ada, puncak-puncaknya itu di tanggal 25-26 (Maret 2025)," ungkapnya.
Sugeng Widarko juga menambahkan bahwa untuk menyukseskan program mudik yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat, pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan BPTD selaku pihak yang memberikan izin penyeberangan kapal.
"Kami kan juga punya grup WA yang berisikan orang-orang operator BPTD yang mengizinkan penyeberangan, itu kami sudah membuat koordinasi, sudah sejak dua tahun yang lalu. Kemudian setiap ada informasi kami broadcast ke situ," tambah Sugeng Widarko