Jakarta (ANTARA) - Polisi menyebut penting untuk menyosialisasikan bahaya narkoba kepada anak-anak di zona merah peredaran narkoba dalam upaya menyelamatkan generasi mendatang dari pengaruh obat-obatan terlarang.
"Selain penindakan, kita juga fokus untuk melakukan serangkaian kegiatan pembinaan dan sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba di kawasan rawan terjadi penyalahgunaan dan peredaran," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol M. Syahduddi di Jakarta, Kamis.
Syahduddi merespons tanggapan seorang anak kecil saat penggerebekan Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat pada Rabu (17/7) yang menyatakan dirinya bercita-cita menjadi seorang kartel narkoba.
Pembinaan yang dilakukan untuk mencegah peredaran dan penggunaan narkoba di kalangan generasi muda, kata Syahduddi, melalui sekolah-sekolah dengan melibatkan Kepolisian.
"Kita sudah rutin melaksanakan, tidak hanya melibatkan teman-teman dari Satresnarkoba tetapi juga dari Polsek juga ikut bergerak, dari Binmas juga sudah rutin melaksanakan kegiatan kegiatan pembinaan dan sosialisasi terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika, misalnya di sekolah-sekolah," kata Syahduddi.
Sebelumnya diberitakan ketika penggerebekan terjadi, anak-anak sekolah mengerumuni akses masuk lapangan di Kampung Boncos.
Mereka melihat jelas para pelaku yang positif mengonsumsi narkotika diikat tangannya dan dikumpulkan di sudut lapangan dan ditampilkan dalam jumpa pers.
Sebanyak 42 dari 46 orang yang dites urine dalam penggerebekan Kepolisian di Kampung Boncos, Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu siang (17/7), positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi sebut penting sosialisasi bahaya narkoba ke anak di zona merah