Denpasar (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Bali menyiapkan objek wisata yang akan dikunjungi delegasi World Water Forum (WWF) ke-10 pada Mei mendatang.
Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Jumat, mengatakan hingga saat ini sudah ada lima lokasi yang tersaring dengan dua jenis karyawisata.
“Ada dua karyawisata baru program panitia nasional, ada menuju Museum Subak dan tentu Menparekraf kan mengusulkan memberikan melukat atau kegiatan pemurnian, saya ditugaskan menyusun itu,” kata dia.
Dari dua jenis karyawisata tersebut, Tjok Pemayun sedang memeriksa kesiapan tiga lokasi melukat yaitu Pura Tirta Empul di Tampaksiring, Penglukatan Mumbul di Abiansemal dan Penglukatan di Jatiluwih Tabanan.
“Kalau delegasi berangkat dari Nusa Dua menuju Jatiluwih ada dua pilihan, satu ada rombongan yang ke Mumbul Abiansemal, satu ke Jatiluwih, hari ini saya jadwal cek lokasi tempat melukat selain Tirta Empul,” ujarnya.
Kemudian jenis karyawisata kedua yaitu kunjungan museum, Dispar Bali menyiapkan Museum Subak di kawasan Pantai Padang Galak dan Pantai Mertasari, dimana akses menuju keduanya mudah dan dekat karena masih berada di Kota Denpasar.
Selain itu, museum tersebut berada di dekat pantai campuhan atau pantai yang menghubungkan air tawar dengan air laut sehingga dinilai sesuai dengan agenda forum air dunia tersebut.
Menurut Tjok Pemayun kelima lokasi tersebut rata-rata dapat menampung 100 orang dengan 20 unit bus, sehingga saat ini pemerintah provinsi terus berkoordinasi dengan pengelola-pengelola objek untuk memastikan efektivitas para delegasi di sana.
Pemprov Bali belum mengetahui rencana waktu karyawisata delegasi World Water Forum, namun dipastikan kegiatan kunjungan ini diselipkan di tengah pertemuan padat 193 negara peserta.
“Karyawisata ini kami selipkan, saya usulkan first come first serve, siapa yang mendaftar lebih dulu itu yang kami berikan, agar kapasitasnya tidak lebih dan kami sampaikan apa yang boleh dan tidak, kemudian apa yang perlu dibawa, karena tidak semua bisa dan mau ikut,” ujarnya.
Hingga saat ini pendaftaran bagi puluhan ribu delegasi yang akan hadir belum dibuka, namun Tjok Pemayun memprediksi tujuan melukat atau pembersihan dengan air suci yang akan paling membludak.
“Orang ingin yang segar-segar di Bali sebagai Pulau Dewata dengan sumber air luar biasa dan wisata ketenangan, melukat itu ada beberapa pangsa pasar Eropa yang suka,” kata dia.
Nantinya setelah sudah dipastikan objek wisata mana saja yang akan dikunjungi, mereka akan membuat kebijakan sementara soal pengunjung umum, seperti saat G20 atau pertemuan internasional lainnya yaitu kemungkinan disterilkan pada waktu-waktu tertentu.