Kendari (ANTARA) - Kasus infeksi HIV/AIDS di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) rata-rata didominasi oleh mereka yang berada di usia produktif.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Kendari, Elfi, Kamis, mengatakan kasus HIV/AIDS di Kota Kendari berasal dari populasi kunci berisiko tertular.
"Penyumbang kasus terbanyak adalah pada rentang usia produktif, karena dipengaruhi tingkat produktivitas yang tinggi," katanya.
Menurut dia kelompok yang rentan dan berisiko tinggi terinfeksi di antaranya pengguna narkoba, wanita tuna susila, transgender, gay, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan.
Elfi menyebutkan, Dinkes Kota Kendari mencatat jumlah pengidap HIV/AIDS sepanjang 2023 sebanyak 283 kasus.
Adapun dari segi gender, ke-283 kasus ini didominasi laki-laki. Hampir seluruh kasus HIV/AIDS ditemukan dari hubungan seks berisiko.
"Temuan ini berasal dari metode konseling dan tes sukarela masyarakat, yang merasa memiliki gejala maupun orang-orang yang rutin melakukan medical check up," ujarnya.
Menurut dia, orang-orang yang ada di lingkaran risiko ini sudah mulai teredukasi, sehingga mereka mau dan sadar untuk melakukan pengecekan kesehatan secara mandiri.
"Ada pula tes yang diinisiasi Dinkes Kendari bekerja sama dengan pihak terkait, yang dilakukan secara mobile atau jemput bola kepada orang-orang yang ada di lingkungan risiko tersebut," katanya.
Untuk pencegahan, pihaknya menerapkan metode triple eliminasi, yakni mencegah penyebaran dari hulunya dengan melakukan pencarian terhadap kelompok yang dianggap berisiko.
"Kelompok-kelompok inilah yang kita sasar. Kami juga memetakan, sehingga mempermudah kami dalam melakukan pencegahan serta menentukan tindak lanjutnya," ujarnya.