Kendari (ANTARA) - Kepolisian Resor atau Polres Konawe Selatan (Konsel), Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengerahkan sebanyak 438 personel gabungan untuk mengamankan pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di Kabupaten Konsel pada 24 September 2023.
Kepala Polres Konawe Selatan AKBP Wisnu Wibowo melalui keterangan resminya di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa 438 personel gabungan tersebut dari TNI-Polri dan Pemerintah Daerah (Pemda) Konsel untuk menyukseskan pilkades yang aman, damai, dan tentram.
"Ada dari Polres Konsel, Polda Sultra, TNI, dan satuan linmas (perlindungan masyarakat)," kata Wisnu.
Dia menyebutkan bahwa untuk rincian personel yang akan mengamankan jalannya pilkades serentak di Kabupaten Konsel itu, yakni sebanyak 248 personel Polres Konsel, 100 personel bantuan kendali operasi (BKO) Dalmas Polda Sultra, TNI 30 personel, Satuan Polisi Pamong Praja (Satuan Pol PP) 30 personel, dan satuan linmas sebanyak 30 orang," ujarnya.
Wisnu juga mengungkapkan bahwa untuk menjamin keamanan pada saat hari H pilkades, pihaknya akan menempatkan dua orang anggota Polri dan dua personel satuan linmas untuk satu tempat pemungutan suara (TPS).
“Pola pengamanan yang kami gunakan, yaitu dua orang anggota Polri mengamankan satu TPS dan dibantu dua orang linmas,” sebut Wisnu.
Kepala Polres Konsel itu juga menyampaikan bahwa dalam pelaksanaan pilkades serentak itu, terdapat sebanyak delapan desa yang masuk wilayah hukum Polresta Kendari dan 87 desa untuk wilayah hukum Polres Konsel.
"Totalnya semua itu yang laksanakan pilkades ada 95 desa," jelasnya.
Untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas), Wisnu berharap agar seluruh elemen masyarakat bisa bersinergi dalam menciptakan pemilihan yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (luber jurdil).
“Mari sama-sama ciptakan kondusivitas yang aman, kita jadikan pemilihan ini sebagai pesta demokrasi rakyat guna mencari pemimpin yang benar-benar amanah kepada rakyat,” ucap Wisnu.
Tak Lupa, Wisnu juga mengajak seluruh anak buahnya untuk menjaga netralitas, stamina, kesehatan, profesional, dan humanitas dalam menjalankan tugas.
"Melakukan deteksi dini terhadap setiap fenomena agar bisa diberikan langkah-langkah pencegahan, serta mengajak para calon kades agar bersaing sehat tanpa konflik sosial di masyarakat," tambahnya.