Kendari (ANTARA) - Jajaran Korem 143/Haluoleo Kendari berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara melakukan Gerakan Pangan Murah dalam rangka Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) serta memperingati Kemerdekaan RI.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara Asrun Lio, di Kendari, Kamis mengapresiasi kegiatan pasar murah dengan menyediakan berbagai kebutuhan pokok bagi masyarakat dengan harga yang lebih murah dibanding di pasaran.
Asrun Lio yang juga Ketua Harian Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menyampaikan gerakan pasar murah sangat baik dan aktif, sehingga kegiatan-kegiatan seperti ini sudah dilakukan bersama-sama dengan TPID.
Dijelaskan, Tekanan inflasi di Provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan tren penurunan dari waktu ke waktu. Tercatat pada periode laporan, Juli 2023 inflasi Sultra sebesar 1,62 persen (year to date), masih dalam kondisi terjaga dikarenakan langkah proaktif pemerintah untuk menjaga kestabilan harga di semua lini yang dibutuhkan masyarakat.
Kepala BI Perwakilan Sultra, Doni Septadijaya menyampaikan dalam tahun 2022 Sulawesi Tenggara termasuk peringkat ke-2 tertinggi inflasinya, tapi secara waktu ke waktu berhasil pelan ditangani.
"’Berharap inflasi Sulawesi Tenggara di akhir tahun ini relatif terjaga dan masih jadi sasaran target 3,4 persen dan juga merupakan target sasaran Nasional, yang terkait dengan gerakan Nasional pengendalian inflasi ini, salah satu kegiatan utamanya adalah pasar murah kita sudah lakukan di berbagai daerah, minggu lalu dengan Dinas Ketahanan Pangan dan kali ini Korem 143/HO yang sangat bertepatan karena Markas Korem bersebelahan dengan pasar Mandonga," jelasnya.
Adapun bahan pangan yang dijual diantaranya minyak goreng camar 2 liter (Rp 32.000), Minyak Kita 2L (Rp 28.000), Minyak goreng Inl 1L (Rp 13.000), Gula Pasir 1Kg (Rp 14.000), Beras SPHP (Rp 45.000/Kg), Beras 5 Kg (Rp 60.000), Beras 10 Kg (Rp 118.000) serta kebutuhan khusus lainnya.