Kendari (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Sulawesi Tenggara (Sultra) memberdayakan pasar tradisional di Kota Kendari, Provinsi Sultra, untuk menggunakan pembayaran sistem digital antara penjual dan pembeli.
Wakil Ketua Umum Bidang Pasar Modal Kadin Sultra Sastra Alamsyah di Kendari Kamis, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan pasar digital dan higenis di Kota Kendari.
Dia menyampaikan bahwa saat ini pasar tradisional menjadi pasar digital sudah merupakan suatu yang harus terjadi di era saat ini.
“iya era sekarang merupakan era digital kita tidak bisa menghindari itu”, kata Sastra.
Ia mengungkapkan bahwa Kadin Sultra akan mendorong dunia digital ke pasar-pasar tradisional dalam rangka untuk melakukan transaksi non-tunai.
"Itu akan kita mulai, transaksi non-tunai di pasar tradisional," ujarnya.
Sastra menyebutkan bahwa untuk projek pertama yang akan dilakukan sistem pembayaran digital, yakni di sejumlah pasar yang ada di Kota Kendari. Salah satunya yang masuk dalam proyek tersebut adalah Pasar Wayong.
“Perilaku belanja pedagang dan pembeli kita ubah menjadi transaksi non-tunai (digital)," jelasnya.
Sastra membeberkan bahwa untuk menyukseskan proyek tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia wilayah Sultra. Sebagai langkah awal, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada 120 orang pegawai Perusahaan Umum Daerah (Perumda) terkait dengan digitalisasi atau penggunaan QRIS.
Ia menambahkan bahwa langkah itu dilakukan agar seluruh pasar tradisional di wilayah Kota Kendari menerapkan pembayaran non-tunai.
”Sebanyak 120 pegawai Perumda Kota Kendari akan dilatih terkait program digitalisasi dan hal itu didukung BI Sultra. Kami sudah temui BI Sultra dan Alhamdulilah siap memberikan pelatihan kepada pegawai Perumda, hal itu penting karena pegawai Perumda merupakan ujung tombak yang akan bersentuhan langsung dengan pedagang," tambah Sastra.
Dia juga menjelaskan bahwa Kadin Sultra terus melakukan upaya untuk pengembangan pada sektor ekonomi. Telah banyak dilakukan gerakan ekonomi kerakyatan seperti ekspor dan impor, baik skala nasional hingga skala internasional yang melibatkan pelaku usaha lokal dengan konsep hulu dan hilir.
"Tidak hanya itu, Kadin Sultra juga turut andil dalam melakukan penekanan inflasi di sejumlah daerah seperti Kota Kendari, Kolaka Utara, Buton Tengah, dan sejumlah daerah," sebut Sastra.