Kendari (ANTARA) - Kantor Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kendari menyebutkan nelayan bernama Harianto (43) yang dilaporkan hilang saat melaut di Perairan Pulau Menui Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, tidak ditemukan setelah sepekan dilakukan operasi pencarian.
Pelaksana Tugas Kepala Basarnas Kendari Hidayat dalam keterangan di Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat, mengatakan pencarian korban telah dilakukan oleh tim SAR gabungan semaksimal mungkin dengan menyasar lokasi kejadian kecelakaan namun hingga hari ketujuh operasi pencarian, korban tidak ditemukan.
"Hingga hari ketujuh pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan, korban tidak ditemukan. Setelah dilakukan evaluasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk keluarga korban, maka operasi SAR dinyatakan ditutup," katanya.
Pencarian pria yang merupakan warga Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara yang merupakan ABK pencari ikan, melibatkan personel gabungan di antaranya Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Babinsa Menui, Polsek Menui, nelayan sekitar hingga keluarga korban.
Basarnas sebelumnya menerima informasi hilangnya korban sejak 26 Mei 2023 dari salah satu personel Brimob Polda Sultra bernama Novri yang juga merupakan keluarga korban.
"Anggota Brimob Polda Sultra ini melaporkan telah terjadi kecelakaan kapal yakni satu orang ABK Kapal KM Riska Hidayah 03 diduga terjatuh dari kapal di sekitar Perairan Pulau Menui Morowali," tutur dia.
Lebih lanjut Hidayat menuturkan bahwa saat itu sekitar pukul 02.00 WITA KM Riska Hidayah 03 yang merupakan kapal penangkapan ikan tiba di Kendari setelah melakukan pelayaran dari mencari ikan di sekitar perairan Pulau Menui. Setibanya di Kendari pihak kapal menyadari salah satu ABK-nya hilang.
"Menurut keterangan teman ABK nya yang lain korban terakhir terlihat pada hari Kamis 24 Mei 2023 sekitar pukul 13.00 Wita" ucap Hidayat.
Usai menerima laporan tersebut, Basarnas menerjunkan tim penyelamat Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari dibantu tim SAR gabungan. Namun, hingga sepekan dicari korban tak kunjung ditemukan.
Basarnas menyebut operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing. Operasi SAR dapat dibuka kembali apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban," kata Hidayat.
Berita Terkait
Pramono Anung terbuka bagi parpol KIM Plus gabung tim transisi pemerintahan
Rabu, 18 Desember 2024 15:32
Raffi Ahmad ingin Tim RANS beri dampak positif dalam ekosistem bola basket
Selasa, 17 Desember 2024 4:12
Persiapan IBL 2025, Pelita Jaya Bakrie uji coba lawan tim NBL1 Australia
Senin, 16 Desember 2024 13:13
Tim gabungan Pemkab Agam terus cari nelayan tenggelam di Danau Maninjau
Minggu, 15 Desember 2024 16:29
Shin Tae-yong ingin Ivar Jenner segera datang perkuat tim Garuda
Jumat, 13 Desember 2024 14:22
Laga perdana ASEAN Cup 2024, Ketum PSSI bersyukur Tim Garuda raih tiga poin penuh
Senin, 9 Desember 2024 23:33
Tim SAR selamatkan nelayan dihantam badai di laut Buteng
Sabtu, 7 Desember 2024 18:11
DPR: Tim Pengawas Intelijen dibentuk agar pengawasan berlapis
Jumat, 6 Desember 2024 14:24