Kendari (ANTARA) - Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpilih sebagai pilot projek dalam Petik Aksi Audit Kasus Stunting di tingkat nasional bersama dua kabupaten kota lainnya.
"Alhamdulillah, Kota Kendari menjadi percontohan penanganan kasus stunting di Indonesia," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, pada petik audit kasus stunting di Kendari, Jumat.
Asmawa berkomitmen agar penanganan stunting di Kota dapat mendekati target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
"Sehingga Kota Kendari tidak masuk dalam kategori yang angkanya tinggi untuk prevalensi stunting," kata Asmawa.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk dan KB) Kota Kendari, Jahudding, mengatakan berdasarkan capaian itu, Pemerintah Kota Kendari diminta untuk memaparkan mengenai kasus stunting di Kota Kendari.
"Terkait Petik Aksi Audit Stunting ini, Alhamdulillah kita mendapat kepercayaan masuk nominasi tiga besar di tingkat nasional dan dianggap bisa memberikan paparan terkait Petik Aksi Audit Stunting, ada tiga kota dari Sulawesi Tenggara (Sultra) Kendari, kemudian Jawa Barat (Cianjur), kemudian Jawa Tengah (Kebumen)," katanya.
Tiga kabupaten kota kata dia, yang akan memaparkan pada Selasa depan dan akan diikuti oleh bupati/wali kota se Indonesia.
Ditempat yang sama, salah satu tim pakar penanganan stunting, menilai saat ini Kota Kendari terpilih sebagai role model (teladan), karena telah melaksanakan beberapa kegiatan, kegiatan itu bukan hanya penurunan angka stunting.
Sejak tahun 2022 pihaknya melihat delapan aksi konvergensi stunting telah dilaksanakan secara maksimal di Kota Kendari.