Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari menggelar kegiatan Evaluasi Rencana Tindak Lanjut Intervensi Audit Kasus Stunting Semester Satu sebagai salah satu upaya untuk mengetahui progres upaya penurunan kasus stunting sesuai dengan target 14 persen.
"Kegiatan ini bertujuan untuk kembali membahas progres perkembangan dalam penanganan stunting di Kota Kendari," kata Pj Wali Kota Kendari, H Asmawa Tosepu, saat membuka kegiatan itu pada salah satu hotel di Kota Kendari, Senin.
Menurutnya, pertemuan ini menjadi sebuah media koordinasi dan konsolidasi bagi semua pemangku kepentingan yang telah ditetapkan sebelumnya melalui tim kerja percepatan penurunan stunting.
“Saya berharap dalam rapat evaluasi hari ini masing-masing kita bertanggung jawab dalam rangka pembangunan Kota Kendari khususnya penurunan angka stunting,” ujarnya.
Selain itu, dia juga mengungkapkan perhatian Pemerintah Kota Kendari terhadap masalah percepatan penurunan angka stunting menjadi salah satu prioritas. Karena menurutnya stunting adalah ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia ke depannya.
“Ini perlu kita refresh kembali komitmen yang sudah disepakati, gunanya kita mendapatkan solusi dan kemudian kita berbuat yang terbaik untuk Kota Kendari,” tambahnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, Jahudding, mengatakan angka prevalensi stunting di Sulawesi Tenggara berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 turun 2,5 persen dari 30,2 persen menjadi 27,7 persen.
"Sedangkan angka stunting di Kota Kendari pada tahun 2022 sebesar 19,5 persen," katanya.
Ia mengatakan untuk mencapai target prevalensi stuntign 14 persen, maka pihaknya telah melakukan beberapa program salah satunya adalah melibatkan lintas sektor dalam program Gerakan Orang Tua Asuh balita bebas stunting.
“Kita ada program orang tua asuh stunting di mendapat dukungan dari berbagai pihak yang sudah berjalan dengan cara membagikan makanan tambahan kepada keluarga yang memiliki anak beresiko stunting,” katanya.
Selain itu, program orang tua asuh stunting ialah tidka hanya memberikan bantuan asupan gisi kepada keluarg beresiko stunting, tetapi juga mereka memiliki peran untuk memberikan edukasi mencegah stunting di masyarakat
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Kendari, Dandim 1417 Kendari, Ketua Pengadilan Agama Kendari, Kepala OPD, Camat dan Lurah se Kota Kendari.(ADV)