Jakarta (ANTARA) - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan angka sembuh COVID-19 di Indonesia bertambah sebanyak 2.531 orang pada Rabu sehingga jumlah keseluruhan hingga saat ini mencapai 6.542.791 orang.
Berdasarkan data dari Satgas yang diterima di Jakarta, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 mengalami tambahan sebanyak 695 orang sehingga total hingga sekarang ini menjadi 6.718.090 orang.
Kasus meninggal akibat COVID-19 bertambah sebanyak 14 orang, sehingga akumulasi sejak COVID-19 dilaporkan di Indonesia hingga saat ini mencapai 160.574 orang.
Untuk kasus aktif COVID-19 di Tanah Air berkurang sebanyak 1.850 orang menjadi 14.725 orang. Sebanyak 37.737 spesimen diperiksa per hari ini, dan ada 2.779 suspek COVID-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan secara umum angka kasus COVID-19 di Indonesia terkendali dengan laju kasus yang rendah di bawah indikator positivity rate yang ditetapkan WHO sebesar lima persen.
Namun Wiku mengingatkan masyarakat tentang potensi importasi kasus dari sejumlah negara yang sedang mengalami lonjakan kasus, seperti di China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Jerman.
"Kementerian Kesehatan melakukan survailens genomik untuk mengamati varian maupun subvarian yang beredar di Indonesia. Bila ada introduksi varian baru dari luar negeri akan terdeteksi lebih dini," ujarnya.
Selain itu, pengawasan juga berlaku di bandara dan titik masuk negara melalui pemeriksaan suhu dan gejala COVID-19 pada pelaku perjalanan.
Pemerintah meminta masyarakat agar tetap disiplin menjalani protokol kesehatan agar terhindar dari paparan COVID-19, khususnya selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Vaksin dosis tiga
Satuan Tugas Penanganan COVID-19 melaporkan sebanyak 68.409.850 jiwa telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau mengalami penambahan harian sebanyak 16.034 jiwa pada Rabu hingga pukul 12.00 WIB.
Adapun mereka yang telah mendapat vaksin dosis kedua pada Rabu bertambah 6.925 jiwa, sehingga total menjadi 174.732.167 jiwa sejak program vaksinasi digulirkan. Sementara penduduk Indonesia yang telah mendapat vaksin dosis pertama sudah menyentuh 203.999.867 jiwa.
Mereka yang telah mendapat vaksinasi dosis keempat, utamanya tenaga kesehatan dan lansia, sudah mencapai 1.154.081 atau mengalami penambahan sebanyak 1.220 jiwa. Pemerintah menargetkan sasaran vaksinasi bagi 234.666.020 jiwa.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah menerbitkan izin penggunaan darurat Vaksin Comirnaty produksi Pfizer-BioNTech untuk anak usia enam bulan hingga 11 tahun guna mendukung pemenuhan kebutuhan vaksin COVID-19 bagi anak usia di bawah 12 tahun.
Dengan dukungan dari Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI), BPOM memberikan izin penggunaan darurat Vaksin Comirnaty Children untuk rentang usia lima sampai 11 tahun pada 29 November 2022 dan Vaksin Comirnaty Children untuk rentang usia enam bulan sampai empat tahun pada 11 Desember 2022.
"Vaksin Comirnaty Children ini memiliki formulasi dan kekuatan yang berbeda dengan Vaksin Comirnaty untuk remaja dan dewasa, sehingga Vaksin Comirnaty Children tidak dapat digunakan pada individu berusia 12 tahun ke atas," kata Kepala BPOM RI Penny K. Lukito.
Ia menjelaskan dosis Vaksin Comirnaty Children bagi anak enam bulan sampai empat tahun untuk vaksinasi primer adalah 3 mcg/0,2 mL yang diberikan dalam tiga dosis pemberian, dua dosis pertama diberikan dalam rentang waktu tiga pekan dan dosis ketiga diberikan setidaknya delapan pekan setelah dosis kedua.
Sedangkan dosis Vaksin Comirnaty Children bagi anak lima tahun sampai 11 tahun untuk vaksinasi primer, menurut dia, sebanyak 10 mcg/0,2 mL dan diberikan dalam dua dosis dengan rentang waktu tiga pekan antara dosis pertama dan kedua.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Angka sembuh COVID-19 bertambah 2.531 orang pada Rabu