Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat korban meninggal dunia akibat gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, bertambah menjadi 334 dan delapan orang masih dalam pencarian yang diperpanjang hingga Selasa (6/12/2022).
Sekretaris Daerah (Sekda) Cianjur, Cecep Alamsyah di Cianjur Sabtu, mengatakan pencarian kembali diperpanjang untuk kedua kalinya dengan harapan delapan orang yang dilaporkan masih hilang tertimbun longsor di Jalan Mangunkerta dan Cijedil, Kecamatan Cugenang, dapat ditemukan.
"Sesuai permintaan keluarga pencarian dapat dilakukan sampai anggota keluarga mereka yang hilang ditemukan, sehingga dalam perpanjangan waktu untuk kedua kalinya ini, pencarian akan lebih dimaksimalkan," kata Sekda Cianjur.
Pencarian pada hari ke-13 ungkap Cecep, Tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga jasad korban yang tertimbun, dua jasad di Jalan Mangunkerta dan satu orang di lokasi Sate Sinta-Cijedil, sehingga jumlah korban hilang berkurang menjadi delapan orang.
Pencarian korban yang masih hilang terkendala cuaca terutama saat petang karena turun hujan, sehingga rawan terjadi longsor susulan yang dapat mengancam keselamatan tim. Untuk pencarian Minggu (4/12/2022) akan ditambah alat berat guna memudahkan pencarian di dua titik longsor.
"Sesuai permintaan Tim SAR gabungan, kita akan menambah alat berat guna memudahkan proses pencarian yang akan dimaksimalkan sampai Selasa," katanya.
Pemkab Cianjur mencatat sampai hari ke-13 pasca gempa 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, menyebabkan 104 ribu warga mengungsi di 224 posko pengungsian terpusat dan mandiri, 17.864 rumah rusak, puluhan fasilitas umum seperti perkantoran, sekolah dan tempat ibadah rusak.
Baca juga: Gempa berkekuatan 6,4 M guncang Jabar berpusat di Garut
Pencarian diperpanjanv
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sudah mengusulkan ke Basarnas untuk memperpanjang lagi proses pencarian korban hilang akibat bencana gempa bumi di Cugenang, Cianjur selama tiga hari ke depan.
"Pencarian korban hilang kepada Basarnas untuk diperpanjang lagi tiga hari setelah dua kali perpanjangan," kata Sekretaris Daerah Pemkab Cianjur Cecep Alamsyah saat jumpa pers perkembangan penanggulangan bencana gempa bumi di Pendopo Cianjur, Sabtu.
Ia mengatakan Pemkab Cianjur terus berkoordinasi dengan Basarnas dan seluruh jajaran TNI, Polri dan unsur lainnya dalam proses pencarian terhadap delapan orang yang diduga masih tertimbun tanah longsor di Warung Sate Shinta dan Cijedil.
Waktu perpanjangan itu, kata dia, akan diupayakan lebih maksimal dengan harapan korban yang hilang bisa secepatnya ditemukan.
"Kami akan melakukan koordinasi, untuk pencarian dilakukan semaksimal mungkin sampai korban itu bisa ditemukan," katanya.
Ia menyampaikan jumlah korban meninggal dunia dilaporkan sebanyak 334 orang atau bertambah tiga orang yang baru ditemukan di lokasi longsor Warung Sate Shinta dan Cijedil, Kecamatan Cugenang, Sabtu siang.
"Hasil pencarian pada hari ini Sabtu 3 Desember 2022 ditemukan tiga jenazah, dua jenazah di Cijedil dan satu lagi di Warung Sate Shinta, dan korban hilang atau masih pencarian itu delapan jiwa," katanya.
Sekretaris Daerah Pemkab Cianjur Cecep Alamsyah menambahkan, penanggulangan bencana gempa masih terus dilakukan, juga memvalidasi jumlah kerusakan, maupun warga yang tinggal di tenda pengungsian.
Ia menyebutkan warga yang luka berat sebanyak 593 orang, korban dirawat di semua rumah sakit wilayah Cianjur sebanyak 49 orang, kemudian tempat pengungsian sebanyak 494 titik.
Jumlah masyarakat yang mengungsi tercatat sebanyak 41.166 kepala keluarga atau 114.683 jiwa dengan kerugian materil jumlah rumah rusak berat, sedang, dan ringan sebanyak 35.601 unit.
"Kerugian materil jumlah rumah rusak 35.601 unit, terdiri dari rusak berat 7.817, rusak sedang 10.589, ringan 17.195," katanya.
Baca juga: BNPB sebut seorang warga luka ringan akibat gempa Garut Jabar
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cianjur mencatat korban meninggal dunia menjadi 334 orang