Cianjur (ANTARA) - Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) mencatat sekitar 1.000 warga Cianjur, Jawa Barat menjadi calon penerima reformasi agraria atas Hak Pengelola Lahan (HPL) Badan Bank Tanah dari total 1.927 subjek dan telah ditetapkan.
Deputi Bidang Pemanfaatan dan Kerja Sama Usaha Bank Tanah Hakiki Sudrajat di Cianjur, Kamis, mengatakan Badan Bank Tanah sebagai pemegang amanah dari pemerintah untuk menjaga HPL di Cianjur berkomitmen melakukan penataan dengan memperhatikan tata ruang pertanahan dan rumah tinggal.
"Sehingga kami menggelar sosialisasi pengukuran dan pendistribusian lahan pada HPL Badan Bank Tanah di Desa Batulawang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkpimda) Cianjur dan Kantor Pertanahan Cianjur," katanya.
Pihaknya mengapresiasi masyarakat, Forkopimda, Kepala Kantor Pertanahan Cianjur serta stakeholder terkait yang turut menciptakan suasana kondusif dalam sosialisasi yang dilakukan di wilayah utara Cianjur itu.
Ia menyebut progres pelaksanaan dari reforma agraria yang sudah diamanatkan pemerintah pusat dapat dilaksanakan dengan tujuan besar untuk menyejahterakan ekonomi di wilayah HPL Badan Bank Tanah berada.
Direktur Landreform Direktorat Jenderal Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN, Rudi Rubijaya, mengatakan kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu langkah dalam mempercepat pelaksanaan reforma agraria di wilayah Cianjur, khususnya di Desa Batulawang dan Desa Rawabelut.
"Melalui Badan Bank Tanah masyarakat akan mendapat kepastian hak atas tanah serta akan mendapatkan pendampingan dalam rangka mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Kami ingin memastikan hak yang kita berikan berdampak dan berkelanjutan bermanfaat sampai anak cucu,“ katanya.
Pihaknya mengajak seluruh masyarakat, khususnya yang menjadi subjek reforma agraria agar mendukung upaya pemerintah pusat dan daerah melalui Kementerian ATR/BPN.
Kepala Kantor Pertanahan Cianjur, Siti Aas Hafsiah, meminta dukungan masyarakat untuk menciptakan suasana kondusif dalam rangka mempercepat pelaksanaan reforma agraria atas HPL Badan Bank Tanah.
"Termasuk rumah yang dijadikan tempat tinggal dan berada di HPL Badan Bank Tanah akan tetap berada di lokasi eksisting, jangan sampai ada kabar yang simpang siur termasuk adanya penggusuran,“ katanya.
Sementara Bupati Cianjur Herman Suherman selaku Ketua GTRA Cianjur berharap reforma agraria di atas HPL Badan Bank Tanah dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi ekonomi masyarakat, baik yang ada di Desa Batulawang maupun di wilayah lain.
“Harapan kami program tersebut dapat membawa berkah bagi masyarakat penerima, pemerintah daerah akan memperjuangkan hak masyarakatnya," kata Herman.