Kendari (ANTARA) - Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari dan Pemerintah Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara membangun kerja sama dalam memberdayakan alumnus siswa pelatihan.
Bupati Konawe Utara Ruksamin dalam keterangan tertulis Humas BPVP Kendari, Jumat mengatakan pihaknya akan membuka ruang yang dapat mempermudah alumnus pelatihan untuk terus menerapkan keterampilan yang telah diperoleh selama menjadi siswa pelatihan BPVP Kendari.
"Kami akan membantu mereka (alumnus pelatihan BPVP Kendari) dengan menyediakan dan memberikan fasilitas atau peralatan mesin jahit dan mesin las kepada setiap alumni pelatihan di Kabupaten Konawe Utara ini," katanya.
Ruksamin mengaku telah meminta Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Konawe Utara untuk menyiapkan bantuan mesin jahit sebanyak 16 unit untuk peserta pelatihan menjahit dasar dan bantuan peralatan las bagi peserta pelatihan las.
"Saya juga sudah minta dinas terkait lainnya untuk memanfaatkan hasil jahitan para siswa pelatihan untuk pengadaan pakaian dinas, termasuk pembuatan lembaga bagi para peserta untuk dibantu sehingga produknya dapat dimasukkan dalam e-Katalog lokal Kabupaten Konawe Utara," jelasnya.
Penandatanganan perjanjian kerja sama BPVP Kendari dan Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara dilakukan pada penutupan pelatihan menjahit dasar dan las yang diikuti 32 peserta, masing-masing 16 orang setiap paket, merupakan masyarakat Kecamatan Lasolo, Kabupaten Konawe Utara.
Kepala BPVP Kendari La Ode Haji Polondu mengapresiasi Bupati Konawe Utara beserta jajarannya atas perhatian yang diberikan kepada para alumnus peserta pelatihan BPVP Kendari melalui pelatihan Mobile Training Unit (MTU) atau dengan mendatangi mereka di daerah tersebut.
"Meski mereka warga Kabupaten Konawe Utara tapi secara resmi mereka telah menjadi keluarga besar kami yaitu Keluarga Besar Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) melalui BPVP Kendari dan atas perhatian yang diberikan kami sangat berterima kasih," katanya.
Dia mengimbau agar para peserta pelatihan dapat memanfaatkan keterampilan yang telah dimiliki untuk bekerja dan berusaha sehingga dapat menolong diri sendiri, keluarga, bahkan masyarakat umum lainnya.
"Kami sendiri akan terus memantau perkembangan para alumni pelatihan untuk memastikan pekerjaan mereka dan mencarikan solusi dari setiap masalah yang dihadapi oleh mereka," ucap dia.
Mantan Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga Kemnaker RI ini berharap dengan terciptanya tenaga kerja terampil yang kompeten bisa menekan angka pengangguran, menciptakan lapangan kerja dengan demikian secara perlahan mampu menekan angka kemiskinan.