Jakarta (ANTARA) - Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menunjukkan 6.228.979 orang sembuh dan menjadi penyintas, Selasa.
Dalam data tersebut, 2.533 orang sembuh dari COVID-19 per hari ini.
Kasus aktif menurun 30 orang, sehingga kini pasien yang tengah perawatan medis akibat COVID-19 sebanyak 26.035 orang.
Jawa Barat mencatat angka sembuh dari COVID-19 paling banyak dibandingkan provinsi lainnya, yakni 904 orang.
Sementara kasus konfirmasi positif bertambah sebanyak 2.518 orang, dan menjadikan total kasus sebanyak 6.412.944 orang.
Angka meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 15 orang pada hari ini, menjadikan total korban sebanyak 157.930 orang.
Positivity rate spesimen harian senilai 6,42 persen, dan positivity rate orang harian sebesar 6,68 persen.
Sebanyak 5.332 orang diawasi sebagai suspek, dari hari pengetesan 77.976 spesimen.
Sebelumnya, epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman memprediksi status pandemi COVID-19 di dunia berakhir paling lambat pada pertengahan 2023.
Ia mengatakan indikator yang dimaksud di antaranya angka kematian yang rendah, angka kasus orang dirawat di rumah sakit yang rendah, serta angka konfirmasi positif yang rendah.
Menurut Dicky hal itu bisa dicapai melalui intervensi kesehatan masyarakat dengan protokol kesehatan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan (3M) serta tracing, testing, dan treatment (3T).
Selain itu, vaksinasi COVID-19 menjadi bagian terpenting dalam upaya menekan laju kasus agar mata rantai penularan pada penduduk rentan seperti lansia maupun mereka yang berkomorbid bisa diputus.
Dari Kendari dilaporkan, Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mencatat jumlah warga yang sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis penguat atau booster mencapai 57.246 orang dari target sebanyak 265.147 orang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendari Rahminingrum di Kendari, Minggu, mengatakan pelayanan vaksinasi di daerah tersebut terus dilakukan kepada masyarakat secara umum.
"Vaksinasi booster di Kota Kendari berdasarkan data terakhir 17 September 2022 mencapai 57.246 orang dengan persentase 24,95 persen dari target," katanya.
Dinkes Kota Kendari juga mencatat penerima vaksinasi dosis pertama mencapai 280.566 orang atau 105,82 persen dari target.
Sedangkan cakupan vaksinasi dosis kedua atau lengkap bagi masyarakat secara umum di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara ini mencapai 196.912 orang atau 74,27 persen dari target.
Dia merinci, penerima vaksinasi di Kota Kendari per kategori di antaranya tenaga kesehatan sebanyak 5.827 orang (140,38 persen) dosis pertama, 5.403 orang (130,16 persen) dosis kedua, dan 4.197 orang (101,11 persen) dosis penguat, serta 1.453 orang booster kedua dari target 4.151 orang.
Kemudian, dosis pertama bagi petugas publik mencapai 52.895 orang atau 139,9 persen, dosis kedua 39.874 orang (105,46 persen), dan dosis penguat 18.691 orang (49,43 persen) dari target 37.810 orang.
Cakupan vaksinasi dosis pertama kelompok lanjut usia tercatat 9.711 orang atau 56,99 persen, dosis kedua 7.871 orang (46,19 persen), dan dosis penguat 3.120 orang (18,31 persen) dari target 17.040 orang.
Penerima dosis pertama masyarakat umum dan rentan sebanyak 151.891 orang atau 89,13 persen, dosis kedua 104.660 orang (61,42 persen), dan dosis penguat 31.186 orang (18,31 persen) dari target 170.409 orang.
Vaksinasi bagi remaja mencapai 40.185 orang atau 112,45 persen dosis pertama dan 28.710 orang (80,34 persen) dosis kedua dari target 35.737 orang.
Selanjutnya, vaksinasi usia 6-11 tahun dosis pertama mencapai 19.590 orang atau 52,45 persen dan dosis kedua 10.042 orang (26,88 persen) dari target 37.352 orang.
Dinkes Kendari mengajak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi agar segera vaksin dan bagi yang sudah segera melengkapi hingga dosis penguat atau booster.
"Bagi yang mau vaksin dosis satu, dua,dan tiga dapat mendatangi pelayanan vaksinasi di Posko Dinas Kesehatan Kendari. Pelayanan pada hari kerja mulai Senin sampai Jumat," kata Rahminingrum.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas COVID-19 laporkan 6.228.979 orang sembuh