Kendari (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, mengedukasi remaja soal pentingnya kesehatan reproduksi melalui kegiatan sosialisasi pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi terintegrasi dalam kurikulum pendidikan formal menuju keluarga berkualitas.
Kegiatan itu diikuti para remaja yang terdiri dari mahasiswa, pelajar SMA sederajat, pelajar SMP, dan dibuka secara resmi oleh Staf Ahli Wali Kota Kendari Muhammad Saiful, di Kendari, Kamis.
"Berdasarkan data sensus BPS Kota Kendari, jumlah remaja di Kota Kendari saat ini, sekira 25,32 persen dari total jumlah penduduk. Jumlah ini sangat berpotensi untuk memajukan sekaligus jadi masalah bagi daerah jika tidak ditangani dengan baik," kata Saiful.
Menurut dia, sejak remaja pengetahuan tentang kesehatan reproduksi harus diperkenalkan karena proses pematangan fisik remaja lebih cepat daripada pematang psikososialnya.
"Ketika remaja salah dalam memahami pematang fisik tersebut, maka akan terjadi hal-hal yang dapat merugikan remaja itu sendiri, terutama pada organ reproduksinya sehingga dapat mengancam masa depan dari remaja kita,” kata Saiful.
Ia menjelaskan, terkait kebijakan pemerintah dalam melibatkan remaja dalam pembangunan, maka pemerintah Kota Kendari sudah membuka ruang keterlibatan remaja dalam perencanaan pembangunan melalui Musrenbang, mulai dari musrenbang kelurahan, kecamatan hingga tingkat Kota Kendari.
"Salah satu metode eliminasi stunting adalah dengan mempersiapkan remaja kita secara fisik dan psikis agar sadar menjaga kesehatan reproduksinya supaya matang sebelum berumahtangga dan melahirkan anak yang sehat dan bebas stunting,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari, Jahuddin menjelaskan untuk menciptakan keluarga bahagia dan sejahtera harus dimulai dari remaja.
Untuk menciptakan keluarga berkualitas, remaja memiliki peran yang cukup tinggi. Ini karena remaja berada di posisi terdepan dalam pintu kehidupan berkeluarga sekaligus penentu berkualitas atau tidaknya sebuah keluarga.
“Berencana itu keren dua anak lebih sehat, itu tagline BKKBN karena itu kita mengarahkan langsung sejak remaja itu sudah mulai terencana untuk ke depan,” pungkas Jahuddin.