Pemerintah Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengatakan ada tujuh korban dampak banjir di kabupaten itu, tiga di antaranya meninggal dunia dan empat lainnya masih dinyatakan hilang.
"Data ini masih bersifat sementara, dan korban meninggal dunia sudah dievakuasi oleh warga dan tim SAR. Saat ini kami belum bisa berbuat banyak. Warga sudah diungsikan ke tempat yang aman," kata Kepala Desa Torue Kalman M Andi Hamid ditemui di Torue, Parigi Moutong, Jumat dinihari.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palu mengerahkan 12 personel ikut membantu korban banjir bandang di Desa Torue dan sekitarnya Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Mengingat misi kemanusiaan, kami terpanggil turut serta membantu pemulihan pascabanjir bandang menyapu Desa Torue, Kecamatan Torue pada Kamis (28/7) malam," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Palu Bambang dihubungi dari Torue, Parigi Moutong, Jumat.
Ia mengemukakan, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan peralatan dibutuhkan untuk pembersihan, termasuk logistik dan bahan makanan, perlengkapan balita untuk pengungsi.
Menurut dia, menjalankan misi kemanusiaan tidak mengenal geografis, sepanjang suatu daerah membutuhkan bantuan dan kondisi kerusakan yang parah, maka hal ini menjadi bagian dari tanggung jawab.
"Sesuai perintah atasan, maka kami melaksanakan tugas ini, dan kami berupaya menjalankannya dengan baik, karena apa yang kami lakukan satu tujuan yakni kemanusiaan," ujar Bambang.
Selan itu, katanya, pihaknya juga berencana akan mendirikan posko guna mempermudah komunikasi dengan para pihak yang melaksanakan tugas di lapangan.
"Kami juga membawa dua tenda untuk pengungsi di Torue, karena setelah kami koordinasikan dengan instansi teknis terkait di lokasi banjir, kebutuhan mendesak warga pada bahan logistik," ucap Bambang.
Hingga kini, tim SAR gabungan dan nelayan setempat sedang melakukan pencarian korban hilang menggunakan perahu karet di sekitar pantai Torue.
Arus lalulintas di jalan Trans Sulawesi Desa Torue dan sekitarnya hingga kini masih padat, karena jalan ini satu+satunya jalur perlintasan.
Mengungsi
Bencana banjir bandang memaksa sejumlah warga mengungsi di Desa Torue, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah.
Kepala Desa Torue Kalman M Andi Hamid di Torue, Jumat, mengatakan bahwa warga yang terdampak banjir mengungsi di balai desa, rumah kepala desa, dan masjid di Dusun 2.
Menurut dia, korban banjir yang mengungsi saat ini membutuhkan bantuan makanan, perlengkapan bayi, tenda, dan air bersih.
"Kami butuh air bersih, sebab rumah warga terendam lumpur dan mesin pompa air tidak berfungsi sebab jaringan listrik padam," kata Kalman.
Banjir bandang yang terjadi pada Kamis malam (28/7) membuat rumah keluarga Ny. Ilma, warga Dusun 3 Desa Torue, rusak dan berlumpur. Dia juga kesulitan mendapat air bersih untuk memasak, mandi, dan keperluan lainnya.
"Dusun 3 paling parah terdampak banjir banyak material kayu menghantam rumah. Kami tidak tau berbuat apa lagi," katanya.
Ny Nuriah, warga Desa Torue lainnya, membutuhkan bantuan makanan siap sapi karena tidak punya bahan dan perlengkapan untuk memasak setelah rumahnya kebanjiran.
"Satu malam menahan lapar. Alhamdulillah pagi tadi sudah dapat jatah makan dari relawan maupun pemerintah," kata Nuriah.
Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong masih mendata dampak banjir, termasuk jumlah warga yang rumahnya kebanjiran dan harus mengungsi, serta menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak banjir di Desa Torue.
Menurut Kalman, Pemerintah Kabupaten Perigi Moutong dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah sudah mendirikan posko dan dapur umum untuk membantu korban banjir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tujuh korban akibat banjir di Desa Torue Kabupaten Parigi Moutong