Palu (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah menyebutkan sebanyak 256 jiwa warga Desa Kamarora B, Kecamatan Nokikalaki mengungsi akibat gempa magnitudo 5,3 yang terjadi di Kabupaten Sigi.
"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun 256 jiwa mengungsi. Kami meminta warga tetap waspada terhadap gempa susulan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Provinsi Sulteng, Andy A. Sembiring di Palu, Senin.
Andi Sembiring meminta agar warga tetap waspada terhadap aktivitas gempa susulan yang terjadi di wilayah itu dan mengimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
Gempa
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa tektonik dengan magnitudo 5,4 berlokasi di darat wilayah Torue, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Minggu mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,14 derajat LS ; 120,16 derajat BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Torue, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Zona Palolo Graben," katanya.
Ia menambahkan, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2," paparnya.
Daryono menjelaskan, hasil monitoring BMKG hingga pukul 17.40 WIB menunjukkan rangkaian gempa bumi ini memiliki total 23 kali aktivitas gempa bumi sejak gempa pertama 5.3 Pukul 08.44.32 WIB, dengan magnitudo susulan terbesar M4.7.
Ia mengatakan, gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Parigi, Palu, dan Poso dengan skala intensitas III-IV MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).
Gempa juga terasa di daerah Sigi dengan skala intensitas IV-V MMI (bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).
Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau, agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPBD sebut 256 jiwa mengungsi akibat gempa di Kabupaten Sigi