Wangi-wangi (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan pendampingan pelaksanaan edukasi penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja di PIK Remaja dan BKR tingkat Kabupaten Wakatobi, Rabu.
"Saat ini ada penyakit laten yang menggerogoti remaja kita yakni perkawinan usia dini, narkoba dan seks bebas," kata Kepala BKKBN Sultra, Drs Asmar, saat membuka kegiatan itu yang dipusatkan di MTSn 1 Wakatobi, Rabu.
Asmar mengatakan, PIK Remaja Wakatobi masuk 10 besar terbaik tahun ini yang membuktikan bahwa para remaja di daerah itu cerdas-cerdas.
"Ini gambaran remaja di Wakatobi, bahwa melalui PIK Remaja diharapkan kita bisa lawan penyakit laten yang menggerogoti Remaja saat ini yakni narkoba, kawin usia dini, dan Sekretaris bebas," katanya.
Asmar juga mengatakan bahwa dalam rangka pencegahan angka kejadian stunting, maka remaja menjadi salah satu kelompok sasaran pembinaan.
"Remaja perlu dipersiapkan agar tidak hamil sebelum waktunya agar perkembangan janin sempurna dan bayinya tidak mengalami stunting ketika lahir nanti," katanya.
Setelah lahir pun kata Asmar, maka harus sangat diperhatikan pola pengasuhannya hingga mencapai usia dua tahun untuk mencegah anak mengalami stunting.
"Karena apabila sudah mengalami stunting maka tidak dapat disembuhkan, pertumbuhan dan kemampuan berfikir anak akan terhambat ketika beranjak dewasa nanti," katanya.
Sementara itu, ketua Panitia kegiatan yang merupakan Kepala Bidang ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinas Dalduk dan KB Kabupaten Wakatobi, Dhian Ambarwati, melaporkan bahwa kegiatan itu diikuti 152 peserta yang dilakukan dua sesi yakni pagi dan siang.
Salah satu tujuan kegiatan ini untuk tingkatkan kapasitas kader, bagaimana memberi pola asuh baik dan benar bagi Keluarga yang memiliki balita.