Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Sulawesi Tenggara menyebutkan, Sultra dengan segala potensi Sumber Daya Alam (SDA) mempunyai peluang dalam perdagangan luar negeri yang tercermin dalam statistik ekspor. Data Statistik Ekspor diperoleh dari Dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) dari Bea dan Cukai.
Komoditi yang selama ini menjadi andalan Sulawesi Tenggara antara lain besi dan baja serta bermacam hasil laut, sedangkan negara tujuan ekspor tersebar di benua Asia, Australia hingga Amerika, kata Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti dalam rilis yang diterima, Senin.
Ia menyebutkan, nilai ekspor Sulawesi Tenggara Maret 2022 mencapai 411,54 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau naik 31,00 persen dibanding ekspor Februari 2022 yang tercatat 314,15 juta dolar AS.
Sementara, volume ekspor Maret 2022 tercatat 180,48 ribu ton atau naik sebesar 21,02 persen dibanding volume ekspor Februari 2022 yang tercatat 149,13 ribu ton.
Peningkatan terbesar Ekspor Sulawesi Tenggara Maret 2022 terjadi pada komoditas Besi dan Baja senilai US$96,83 juta ( naik 31,20 persen).
Menurut Sektor, kata Agnes, Ekspor Sultra pada periode yang sama di bulan Maret 2022 didominasi oleh sektor industri pengolahan sebesar 411,51 juta dolar AS (99,99 persen).
Sedangkan Ekspor terbesar adalah ke Tiongkok yaitu 403,70 juta dolar AS, disusul Amerika Serikat senilai 3,53 juta dolar AS dan Korea Selatan senilai 2,53 juta dolar
AS.
"Selain ke tiga negara tujuan ekspor terbesar itu, ada juga ke beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, dan beberapa negara di Asia maupun Eropa lainnya dengan prosentase di bawah 0,5 persen dari total ekspor," tuturnya.