Baubau (ANTARA) - Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Baubau, Sulawesi Tenggara, menyebut arus penumpang tiba atau yang turun di pelabuhan Murhum di daerah itu dalam beberapa hari terakhir mulai ramai terutama pemudik dari wilayah timur Tanah Air.
"Ini kita lihat (penumpang mudik) sudah mulai lonjakan utamanya yang datang dari wilayah timur, seperti kemarin melalui KM Sirimau hampir sekitar 500 orang turun di Baubau, dan sebelumnya juga ada sekitar seribuan dari kapal Pelni," kata Kepala KSOP Kelas II Baubau, Jasra Yuzi Irawan, di Baubau, Rabu.
Ia mengatakan, penumpang mudik cukup banyak tiba dari wilayah timur di antaranya Ambon, Ternate (Maluku) dan wilayah Papua.
Untuk lonjakan pemudik di pelabuhan Murhum Kota Baubau, menurut Jasra, diprediksi mulai pada 25 April dan arus balik pada 10 Mei 2022, sehingga perilu diantisipasi.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa kondisi arus mudik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya khususnya sejak masa pandemi COVID-19 pada 2020 dan 2021, arus penumpang cukup meningkat pada tahun ini.
"Tapi kalau dibandingkan dengan 2019 atau masih situasi normal sebelum COVID-19 persentasenya luar biasa lebih tinggi penumpangnya," katanya.
Jasra juga menyampaikan, dalam menghadapi angkutan Lebaran, pihaknya membuat beberapa langkah-langkah stategis yakni mempersiapkan armada baik kapal Pelni, Dharma Indah, dan kapal Dharma Lautan sehingga dalam angkutan Lebaran dipastikan tidak ada penumpang yang tidak terangkut.
"Jadi selain masalah kapasitas angkut, juga kita melakukan pengecekan (ram chek) untuk semua kapal, kita cek alat-alat keselamatannya, kita cek perwira kapalnya, sertipikat kapal, sehingga dalam angkutan lebaran ini tidak ada kapal yang tidak laik laut," ujarnya.
Selain itu, kata dia, penerapan protokol kesehatan di pelabuhan juga adalah hal yang masih tetap harus dipatuhi, sebab sebagaimana surat edaran angkutan Lebaran dalam masa pandemi COVID-19 prokes diutamakan.
"Terus kita ada penyesuaian rute dan jadwal kapal. Kemudian juga apabila ada kapal yang mau docking pada H-15 atau H+15 kita tunda terlebih dulu docking-nya, kita utamakan dulu pelayanan angkutan lebaran supaya nanti penumpang bisa terangkut semua. Jadi kita lihat, kalau terlalu prinsip kita akan docking, tapi kalau tidak prinsip kita tunda," ujarnya.
Selain itu, kata dia, dalam mengantisipasi bagi calon penumpang yang belum melakukan booster atau vaksin ke 3, pihaknya bersama Dinas Kesehatan dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah melakukan rapat terkait penyiapan vaksin booster di pelabuhan itu.
"Jadi apabila ada penumpang datang namun belum booster, kita koordinasikan supaya pihak kesehatan menyiapkan vaksin boosternya," katanya.