Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebut cakupan vaksinasi penguat di daerah ini 18.768 jiwa dari 265.147 target sasaran.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum di Kendari, Kamis, mengatakan penerima vaksinasi penguat meliputi kelompok tenaga kesehatan, pelayan publik, lanjut usia (lansia), serta masyarakat umum dan rentan.
"Untuk vaksinasi 'booster' (penguat) di Kendari saat ini sudah mencapai 8,18 persen atau tercatat 18.768 orang dari sasaran," katanya.
Sementara cakupan vaksinasi dosis pertama di ibu kota provinsi ini telah menghampiri target sasaran yaitu mencapai 259.941 orang dengan persentase 98,04 persen, sedangkan penerima dosis kedua mencapai 177.478 atau 66,94 persen.
Cakupan vaksinasi di Kendari per kategori di antaranya tenaga kesehatan 5.780 orang (139,24 persen) dosis pertama, 5.354 orang (128,98 persen) dosis kedua, dan 3.636 orang atau 87,59 persen dari 4.151 sasaran.
Penerima dosis pertama bagi petugas publik mencapai 51.799 orang atau 137 persen, dosis kedua sebanyak 38.477 orang atau 101,76 persen, dosis penguat 9.054 atau 23,95 persen dari 37.810 sasaran.
Cakupan vaksinasi dosis pertama kepada kelompok lanjut usia tercatat 9.158 atau 53,74 persen, dosis kedua 7.190 atau 42,19 persen, booster 883 atau 5,18 persen dari 17.040 sasaran.
Selanjutnya, penerima dosis pertama bagi masyarakat umum dan rentan sebanyak 143.356 atau 84,12 persen dan 94.968 atau 55,73 persen dan 5.186 atau 3,04 persen dari 170.409 sasaran.
"Kemudian vaksinasi bagi remaja mencapai 38.265 atau 107,07 persen dosis pertama dan 26.920 atau 75,33 persen dosis kedua dari 35.737 target sasaran," katanya.
Ia meminta masyarakat agar mengikuti vaksinasi hingga dosis penguat sehingga memiliki kekebalan tubuh sebagai upaya mencegah risiko terinfeksi COVID-19.
"Namun meski sudah melakukan vaksin, jangan abaikan protokol kesehatan pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan, untuk memutus penyebaran COVID-19," demikian Rahminingrum.
Data Satgas Kewaspadaan COVID-19 Kota Kendari mencatat kasus aktif COVID-19 di daerah ini tersisa 148 orang hingga per 9 Maret 2022.