Jakarta (ANTARA) - Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI) Anastuty Kusumowardhani mengatakan BI melakukan sejumlah strategi untuk akselerasi pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) agar go digital.
"Menjawab peluang digitalisasi yang ada secara umum, terdapat lima strategi akselerasi pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia agar go digital yaitu yang pertama adalah produksi," kata Anastuty dalam lokakarya Strategi Go-Digital UMKM Zaman Now di Jakarta, Selasa malam.
Ia menuturkan lima strategi tersebut mencakup produksi, promosi dan penjualan, edukasi keuangan digital, akses keuangan, dan pembayaran.
Digitalisasi untuk meningkatkan produksi dilakukan antara lain melalui digital farming. Digitalisasi untuk promosi dan penjualan baik di dalam maupun luar negeri antara lain dilaksanakan melalui program onboarding dan Indonesia SME Hub, termasuk pengembangan Business Matching Ekspor Digital.
Sementara edukasi keuangan digital dilakukan untuk peningkatan literasi antara lain dengan pengembangan Modul Edukasi Digital Finansial Services.
Anastuty mengatakan program peningkatan akses keuangan melalui digitalisasi antara lain dilakukan melalui SIAPIK, BISAID dan BM Pembiayaan. Selanjutnya, pembayaran dioptimalkan dengan menggunakan sistem pembayaran untuk UMKM.
Bank Indonesia juga membangun infrastruktur yang mendukung ekosistem pembayaran digital dengan mengimplementasikan sistem seperti QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk transaksi UMKM yang lebih mudah, BI-FAST untuk efisiensi transaksi pembayaran, dan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) sebagai sistem pembayaran nasional yang terstandar dan terintegrasi.
"Strategi ini secara keseluruhan bertujuan untuk mempersiapkan UMKM go digital dari hulu ke hilir, meningkatkan daya saing dan memperluas akses pasar mereka," ujarnya.*