Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mengajak kepada seluruh pihak agar terus menjaga protokol kesehatan dengan ketat agar daerah itu bisa secara keseluruhan masuk zona hijau saat memasuki bulan suci Ramadhan 2022.
"Kalau kita terus tingkatkan kedisiplinan terhadap protokol kesehatan seperti ini, mudah-mudahan masuk bulan suci Ramadhan nanti sudah bisa kembali ke zona hijau dan masyarakat bisa kembali beraktivitas," katanya katanya di Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu.
Wali Kota menyebut, penting menerapkan protokol kesehatan utamanya memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan saat melakukan aktifitas sehari-hari sehingga level penerapan PPKM didaerah itu bisa turun ke level 1 dimana saat ini masih berada di level 3.
Kata dia, jika level PPKM bisa turun ke level 1 maka masyarakat bisa melakukan aktifitas tidak terbatas seperti pelaksanaan puasa pada dua tahun sebelumnya.
"Semoga kita bisa kembali turun ke level 1 PPKM dan supaya tidak lagi seperti dua tahun sebelumnya kita berpuasa dan berlebaran dalam situasi yang tidak seperti biasanya," ujar Wali Kota.
Wali Kota juga mengajak seluruh warganya mengikuti vaksinasi dan bagi yang sudah melakukan vaksinasi agar melengkapi hingga dosis penguat (booster) sehingga terbentuk ketahanan komunal dari COVID-19 dan varian omicron.
"Memang betul vaksin ini bukan untuk kebal penuh, tetap bisa terkena, tertular (COVID-19), tetapi berdasarkan data yang kita punya, pengalaman termasuk yang sementara sedang dirawat itu, bagi yang sudah vaksin alhamdulillah kondisinya lebih baik, kondisinya lebih ringan, tidak perlu dirawat," ujar dia.
Berdasarkan data Satuan Tugas Kewaspadaan COVID-19 Kota Kendari, Sulawesi Tenggara mencatat kasus aktif COVID-19 di daerah ini tersisa 148 orang hingga per 9 Maret 2022.
Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan sasaran vaksinasi di daerah itu sebanyak 265.147 yang menyasar tenaga kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat umum dan rentan hingga remaja.
"Sebanyak 259.489 jiwa atau 97,87 persen warga setempat sudah menerima dosis pertama, 177.058 jiwa atau 76,78 persen penerima dosis kedua dan 18.227 jiwa atau 7,95 persen sudah menerima dosis ketiga dari sasaran," kata Rahminingrum.