Baubau (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian, mengimbau masyarakat agar tidak resah dengan kenaikan harga minyak goreng karena diyakini hanya bersifat sementara.
"Insya Allah dalam waktu dekat, harga minyak goreng itu paling lama bulan dua (Februari) akan kembali normal seperti semula," kata Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Baubau, H La Ode Ali Hasan, di Baubau, Senin.
Menurut mantan Kepala Bagian Perekonomian Setda Pemkot Baubau ini, adanya gejolak kenaikan harga minyak goreng yang terjadi di seluruh Indonesia hingga dunia karena mungkin harga CPO atau minyak sawit mentah dunia mengalami kenaikan sehingga mempengaruhi secara keseluruhan termasuk harga-harga minyak yang ada di daerah-daerah.
Disebutkannya, memang dalam dua bulan terakhir ini terjadi kenaikan harga minyak goreng di pasaran, tapi pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan pada 19 Januari lalu telah menyampaikan bahwa terkait harga minyak goreng satu harga.
"Jadi ini sudah direspon oleh Kementerian Perdagangan dan sudah menurunkan minyak goreng satu harga yakni Rp14 ribu/liter. Jadi harga Rp14 ribu itu berlaku semua jenis minyak goreng, dan itu hari ini sudah berlaku di Baubau, tapi masih khusus di tempat-tempat tertentu," ujarnya.
Meski penjualan minyak goreng subsidi atau satu harga itu, kata dia belum tersentuh untuk di pasar tradisional atau warung-warung tradisional, namun harapan ke depan juga akan masuk terlayani sebagai upaya menstabilkan harga.
"Yang jelas stok minyak goreng yang tersedia di pasaran kita masih ada sekitar 93 ton, jadi tidak usah ragu, masih cukup," ucapnya.
Dalam upaya penanganan kenaikan harga minyak goreng, kata dia, sembari menunggu informasi dari pemerintah pusat, pihaknya juga berupaya meyakinkan masyarakat bahwa harga minyak goreng subsidi pemerintah melalui pasar modern Lippo dan Alfamidi telah terjual namun pembeliannya terbatas.
"Membeli tidak harus banyak-banyak atau borong-borong. Ibu-ibu rumah tangga bisa (membeli) satu saset untuk satu pembeli, satu saset itu 2 liter, 5 liter," katanya.
Mengenai harga minyak goreng di pasaran yang mencapai Rp20-22 ribu/liter, menurutnya, masih harga lama, namun dalam waktu dekat kebutuhan barang itu melalui Bulog direncana akan disalurkan semua distributor minyak goreng di daerah itu.
Oleh karena itu, ujar dia, pihaknya tetap fokus mengawasi sejauh mana ketersediaan minyak goreng di daerah itu termasuk minyak goreng subsidi, karena kebutuhan barang di Baubau secara keseluruhan dibutuhkan juga beberapa daerah sekitar seperti Kabupaten Buton Selatan, Buton Tengah, dan Kabupaten Buton Utara.