"Saya belum bisa memastikan, tapi kalau bangunan ini tentu saya pikir barangkali di atas Rp1 miliar," kata Kepala Dinas Sosial Kendari Abdul Rauf di Kendari, Kamis.
Rauf mengaku nominal tersebut hanya taksirannya saja, namun untuk kerugian secara pasti akibat kebakaran yang menghanguskan gedung Dinas Sosial yang terjadi pada Rabu (5/1) sekitar pukul 18.00 WITA masih akan dilakukan pendataan.
"Saya bukan ahli tafsir, jadi saya tidak bisa mengukur ini berapa besar kerugiannya secara pasti. Mungkin teman-teman dari Aset akan menghitung membantu saya," ujar dia.
Abdul Rauf mengaku jika data-data fisik masyarakat Kota Kendari penerima bantuan sosial yang tersimpan di dalam komputer habis terbakar, meski begitu semua data masih dapat diakses kembali.
"Kalau data fisik kita sudah habis hangus terbakar, tetapi kan sekarang semua data bansos ini berbasis aplikasi, jadi saya pikir kalau sudah terpasang listrik, kita pasang kembali WIFI, insya allah semua akan terkoneksi dengan pusat (Kementerian Sosial) dan itu akan secara otomatis dia akan muncul semua nama-nama penerima bansos, jadi tidak ada masalah," ujar dia.
Baca juga: Kantor Dinas Sosial Kota Kendari dilalap si "Jago Merah"
Kebakaran gedung Dinas Sosial Kendari turut menghanguskan beberapa fasilitas kantor di antaranya komputer, meja, lemari, hingga atap termasuk satu unit kendaraan roda dua milik pegawai ikut terbakar. Beruntung, tidak ada korban jiwa atas insiden ini.
Meski telah terjadi kebakaran, sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat pihaknya mendirikan tenda tepat di halaman kantor tersebut sehingga layanan kepada masyarakat tetap maksimal.
"Kalau soal penyebab kebakaran saya belum bisa menjawab, karena tadi juga sudah ada pihak forensik yang langsung datang mencek, hanya kantor ini memang sudah cukup usia tua," kata Rauf.
Dia menambahkan, bantuan sosial berkaitan dengan bencana puting beliung dari pemerintah provinsi yang masih tersisa, bantuan untuk penyandang disabilitas juga terselamatkan.
Sekretaris Daerah Kendari Nahwa Umar meminta Dinas Sosial agar mendata apa saja yang terbakar termasuk sarana dan prasarana yang dibutuhkan agar diajukan anggaran melalui belanja tak terduga (BTT) untuk pembangunan kembali kantor tersebut sehingga pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal.
"Namanya bencana kita mau apa semuanya sudah terjadi. Pak Kadis Dinsos supaya bersabar dan pelayanan tidak boleh terputus, pelayanan tetap harus jalan kepada masyarakat," kata Nahwa.
Kepolisian dari Polsek Baruga, menerjunkan Tim Indonesia Automatic Fingerprint System (Inafis) dalam mengusut penyebab kebakaran Kantor Dinas Sosial Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kapolsek Baruga Kompol Urvah Lomansyah mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kasatreskrim Polres Kendari untuk menerjunkan Tim Inafis yang akan meneliti dan mengidentifikasi barang bukti yang ada di lokasi kejadian.
"Kami koordinasi dengan Kasatreskrim, Tim Inafis akan diturunkan ke sana mencari penyebab kebakaran," kata Kompol Urvah melalui telepon selulernya.