Kendari (ANTARA) - Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara mencatat warga di provinsi itu yang dinyatakan sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 sebanyak 15.800 dari total kasus 18.848 orang.
Juru Bicara Satgas COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal di Kendari, Kamis, mengatakan perkembangan pandemi virus corona di itu saat ini didominasi kasus sembuhan dibandingan penambahan kasus positif baru dalam kurun waktu sepekan.
"Pasien sembuh kita sampai saat ini sudah 15.800 orang dari total kasus 18.848 orang. Itu data terakhir kita per 18 Agustus," katanya.
Ia menyampaikan, kasus harian sembuh COVID-19 lebih tinggi dibandingkan kasus positif. Secara perlahan, kasus COVID-19 mulai menurun sehingga ia berharap pandemi segera berakhir.
Rabiul merinci, total kesembuhan di Kota Kendari mencapai 6.864 orang dari 7.437 kasus positif. Kemudian Baubau 1.903 orang dari 2.088, Kabupaten Konawe 1.126 dari 1.542, Kolaka 1.142 dari 1.860, Kolaka Utara (Kolut) 1.048 dari 1.187, Konawe Selatan (Konsel) 761 dari 975.
Selanjutnya di Kabupaten Muna 507 orang dari 599 kasus positif, Bombana 455 dari 523, Wakatobi 379 dari 435, Kolaka Timur (Koltim) 334 dari 534, Konawe Utara (Konut) 320 dari 502 kasus.
Kemudian di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) pasien sembuh sebanyak 287 dari 324 kasus, Buton 246 dari 318, Buton Selatan (Busel) 125 dari 132, Muna Barat (Mubar) 125 dari 149, Konawe Kepulauan (Konkep) 94 dari 111, dan Buton Utara (Butur) 84 dari 132.
"Sementara kasus meninggal tercatat 452 orang. Sebanyak 2.596 lainnya masih dalam masa isolasi atau perawatan," ujar dia.
Pria yang akrab disapa Dokter Wayonk ini meminta semua pihak terus disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M yakni memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas, meski telah menjalani vaksinasi.
Selain itu, ia juga mengajak agar masyarakat mau mengikuti vaksinasi yang secara ilmiah terbukti aman dan halal sebagai upaya membentuk imun tubuh dari COVID-19.
"Protokol kesehatan 5M ini penting guna memutus mata rantai penyebaran dan menekan angka kasus COVID-19, apalagi vaksinasi belum menjangkau seluruh masyarakat di daerah kita," kata Wayonk.