Baubau (ANTARA) - Sekretaris Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, La Ode Muslimin Hibali menyebutkan permintaan penyemprotan disinfektan belakangan ini semakin tinggi menyusul meningkatnya kasus COVID-19 di daerah ini
"Perm8ntaan penyemprotan hari ini makin meningkat. Setiap hari pagi dan sore regu penyemprot itu jalan. Jadi mereka sudah mulai kewalahan," kata Hibali yang juga Kepala Pelaksana BPBD Baubau ini, di Baubau, Rabu.
Penyemprotan disinfektan itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran wabah corona apalagi varian baru yang saat ini dikhawatirkan masyarakat luas.
Ia mengatakan, meningkatnya permintaan penyemprotan itu karena nomor kontak regu penyemprot sudah banyak yang mengetahui sehingga mereka ditelepon langsung untuk melakukan penyemprotan.
"Utamanya yang paling banyak menelepon itu dari lurah-lurah, ada juga camat, karena masyarakatnya yang melakukan isolasi mandiri di rumah mungkin minta disemprot di sekelilingnya (rumahnya, red)," katanya.
Tingginya permintaan penyemprotan itu, kata dia, membuat pihaknya terkendala akan kondisi stok cairan disinfektan yang selama ini diminta dari Dinas Kesehatan daerah itu.
"Selama ini kita minta di sana (Dinkes, red). Ini kita sudah minta tambahan bantuan cairan dari dinkes lagi, tapi stoknya mereka juga sudah menipis," katanya mantan Camat Wolio ini.
Karena itu, Ia mengatakan akan melaporkan kepada pimpinan untuk bagaimana mendapatkan solusi atas kondisi tersebut, karena penyemprotan yang semakin tinggi.
Awalnya, kata dia, penyemprotan disinfektan itu sasarannya pada tempat-tempat fasilitas umum yang memang sampai saat ini masih dilakukan. Namun meningkatnya permintaan dari warga, sehingga pertugas penyemprot juga menyasar titik-titik rumah warga itu.
La Ode Hibali yang juga mantan Plt Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Baubau mengatakan, regu penyemprot yang berjumlah 10 orang bertugas di lapangan secara bergantian.