Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) menargetkan sebanyak 1.000 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kota itu bisa mengadopsi teknologi digital sehingga nantinya bisa masuk ke pasar global.
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir di Kendari, Minggu, mengatakan hal itu penting dilakukan karena sekitar 60 persen portofolio perekonomian daerah tersebut ditopang oleh UMKM termasuk dengan kondisi saat ini serba digitalisasi.
"Kita menargetkan bahwa 1.000 UMKM di wilayah Kota Kendari tahun 2021 ini untuk kemudian nanti kita dorong mereka masuk ke dunia digital yang kita sebut dengan program go digital dan masuk ke dunia global yang tersebut dengan program go global," kata Sulkarnain.
Ia menyampaikan, upaya tersebut dilakukan melalui program Kendari Preneur yang merupakan salah satu program untuk membantu para pelaku UMKM baik dari sisi manajemen, permodalan hingga pemasaran.
Pemerintah Kota Kendari menyediakan sebanyak 100 orang mentor yang disertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikat Profesi (BNSP) guna meningkatkan kompetensi pelaku UMKM, dimana satu pendamping akan mendampingi 10 pelaku usaha.
“Kita berharap 1.000 UMKM yang di targetkan ini tahun depan mereka tidak hanya memikirkan dirinya tapi kita tugaskan mereka untuk menularkan ke UMKM yang lain," ujar Sulkarnain.
Menurutnya, UMKM didorong agar bisa mengadopsi digital karena sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebiasaan konsumen saat ini.
"Karena dengan kita dorong mereka untuk memahami interaksi virtual seperti saat ini atau aksi digital seperti saat ini, ini upaya kita untuk menyiapkan mereka sehingga mereka mampu bersaing dengan pengusaha atau UMKM yang ada di seluruh Indonesia," ujar dia.
Dengan upaya itu semua tentu, Sulkarnain berharap UMKM sebagai penopang ekonomi di Kota Kendari selalu terus memberikan kontribusi bagi ekonomi Khususnya daerah tersebut.
Sebelumnya, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Sulawesi Tenggara Bimo Epyanto mengatakan penguatan kepada para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) penting dilakukan guna mendorong pertumbuhan ekonomi suatu daerah.
"Penguatan kepada para pelaku UMKM merupakan salah satu penopang pertumbuhan ekonomi," kata Bimo.
Menurutnya penguatan pelaku UMKM melalui digitalisasi merupakan langkah yang tepat terutama saat ini di tengah pandemi COVID-19 di mana sektor tersebut dinilai sangat terdampak.
"Jadi sekarang ini salah satu upaya yang dilakukan ataupun media yang bisa dilakukan di tengah pandemi COVID-19 ini adalah adopsi teknologi digital. Untuk meningkatkan kapasitas UMKM ini melalui adopsi teknologi digital mulai dari proses awal sampai dengan akhir usahanya," kata Bimo.