Makassar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Polisi Listyo S Prabowo, menawarkan anak petugas Satuan Pengamanan Gereja Kathedral Hati Yesus Yang Maha Kudus, Cosmas Balelembang, yang menjadi korban ledakan bom untuk menjadi polisi.
"Kapolri menawarkan anak Kosmas menjadi anggota kepolisian. Itu sebagai apresiasi dari Kapolri terhadap keberanian Pak Cosmas ini," ujar Kepala Polda Sulawesi Selatan, Inspektur Jenderal Polisi Merdisyam, di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu.
Pemberian kesempatan itu diberikan Prabowo sebagai bentuk apresiasi atas keberanian Balelembang berhasil menghadang pelaku bom bunuh diri masuk ke dalam Gereja Kathedral, sehingga dapat menyelamatkan orang lain.
"Kita juga sangat apresiasi tinggi, kalau tidak seperti pak Kosmas, itu ceritanya akan berbeda," tutur Merdisyam.
Ia menyatakan, tindakan Balelembang itu terjadi tentu karena dia sadar dan bisa melihat ada potensi orang lain yang ingin berbuat jahat. "Artinya, masyarakat sendiri sudah mempunyai kesadaran, komunitas itu sudah punya kesadaran, ketelitian terhadap hal-hal yang mencurigakan dan itu kita apresiasi," paparnya.
Dikonfimasi terpisah, John, adik kandung Balelembang, senang bahwa keponakannya diberi tawaran menjadi polisi. Nama keponakan yang dsebut-sebut ditawarkan menjadi polisi itu bernama Franky, dan masih kuliah semester enam Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia Paulus di Makassar.
"Syukurlah. Namanya Franky, masih kuliah itu di UKI Paulus, kami tentu senang dengan informasi ini," katanya.
Palelembang turut menjadi korban ledakan bom bunuh diri oleh pasangan suami istri L dan YSF, ketika menghadang pasangan itu masuk gereja. Dampak dari ledakan itu, wajah dia ikut terluka, beruntung dia selamat lalu dilarikan ke RS Stella Maris bersama korban lain untuk dirawat.
Atas kejadian itu pada Minggu 28 Maret 2021 sekitar pukul 10.30 WITA, tercatat 19 orang terluka, termasuk Balelembang, dan dua orang pelaku tewas di tempat kejadian usai meledakkan diri di depan pintu Gereja Kathedral Hati Yesus Yang Maha Kudus.