Manokwari (ANTARA) - Ratusan warga di Kota Manokwari, Selasa siang mengarak jenazah HBGS (36) korban insiden penikaman dari kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah Manokwari menuju rumah duka di kelurahan Wosi Manokwari Barat.
Aksi massa pengarak jenazah korban memicu kepanikan hingga aktivitas lalu lintas dan pusat perekonomian di kota Manokwari sempat lumpuh.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Papua Barat Komisaris Besar Polisi Adam Erwindi membenarkan kejadian tersebut.
Dia mengimbau masyarakat tidak berbuat anarkis dan mempercayakan kasus tersebut kepada Polisi untuk diproses hukum.
"Pelaku sudah diamankan. Untuk itu, masyarakat tidak perlu melakukan tindakan lain yang melanggar hukum," ujar Adam Erwindi.
Dia menyebutkan, identitas pelaku AA (22) pekerja swasta beralamat di Manokwari. Dua korban meninggal dunia masing-masing DLW (40) laki-laki, pekerjaan PNS dan HBGS (35) laki-laki pekerjaan swasta, keduanya beralamat di jalan Pertanian Wosi Manokwari Barat.
"Motif sementara berdasarkan kronologis kejadian bahwa insiden penikaman itu dikarenakan pelaku merasa tersinggung. Itu bermula dari percekcokan antara kedua korban dan pelaku di salah satu mes di jalan Transito kelurahan Wosi," ujar Adam Erwindi.
Belum ada keterangan resmi dari Kepolisian terkait dugaan kerugian materiil dalam aksi massa itu, namun Polisi pastikan situasi Manokwari berangsur kondusif.
Sejumlah personel gabungan masih disiagakan di sejumlah lokasi hingga Selasa petang.