Gorontalo (ANTARA) - Banjir menutup lalu lintas di beberapa titik ruas jalan lintas Sulawesi di Kabupaten Gorontalo Utara dan Kabupaten Gorontalo dan menyebabkan kemacetan panjang.
"Ketinggian banjir di sejumlah jalan utama lintas Sulawesi di dua wilayah tersebut tidak mencapai 50 senti meter. Namun, arus air sangat deras sehingga sangat berisiko bagi kendaraan yang ingin melintas," kata Dandim 1314/Gorontalo Utara, Letkol Kav Embi Triono, di Gorontalo, Ahad.
Banyak ruas jalan tertutup banjir, diantaranya di Desa Bulalo, Desa Mootinelo dan terparah di Desa Molingkapoto Kecamatan Kwandang.
Air dari perbukitan Molingkapoto meluncur deras hingga melewati badan jalan, juga menggenangi halaman Puskesmas Molingkapoto.
Bahkan satu unit mobil pick up yang memaksa melintas terseret arus deras.
"Beruntung mobil tersebut dapat dievakuasi dan tidak menimbulkan insiden luka maupun korban jiwa pada pengendaranya," katanya.
Kodim 1314 mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan arus lalu lintas yang sempat terputus selama 3 jam sejak pukul 15.30 Wita.
Dibantu warga setempat, kendaraan yang akan melintas dihentikan sementara mengingat arus deras sangat berisiko.
"Bahaya sekali jika kendaraan memaksa melintas, sama halnya di ruas Labanu Kecamatan Tibawa Kabupaten Gorontalo," katanya pula.
Air dari daerah aliran sungai tersebut sangat kencang hingga menutup badan jalan di ruas jembatan Labanu.
Kendaraan bermotor maupun masyarakat diminta tidak melintas hingga kondisi dinyatakan aman, mengingat jembatan dapat sewaktu-waktu ambruk dihantam derasnya air.
Personel Kodim 1314 juga dikerahkan melakukan evakuasi warga korban banjir, satu unit rumah semi permanen milik warga di sekitar lokasi jembatan Desa Labanu yang terendam luapan air sungai.
Hingga malam ini, seluruh personel Babinsa pun disiagakan di titik rawan banjir mengingat curah hujan masih tinggi.
Hujan deras melanda wilayah Gorontalo Utara dan Kabupaten Gorontalo sejak pukul 15.00 Wita.*