Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), saat ini fokus mengembangkan sektor perikanan sebagai salah satu upaya memulihkan ekonomi daerah itu di tengah Pandemi COVID-29.
"Sebagai ibu kota provinsi Sultra, maka posisi Kota Kendari juga sangat strategis sebagai simpul sentra pengembangan produksi perikanan di Sultra," kata Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, di Kendari, Selasa.
Disebutkan, pergerakan ekonomi di Kota Kendari tumbuh 6,66 persen, perekonomian Kota Kendari lebih didominasi oleh kategori konstruksi dan perdagangan.
"Kategori konstruksi mampu menyumbang 19,88 persen terhadap PDRB Kota Kendari, sementara kategori perdagangan menyumbang sebesar 16,47 persen terhadap PDRB Kota Kendari. Sedangkan sektor pertanian pada sub sektor perikanan masih sangat kecil kontribusinya terhadap perekonomian daerah," katanya.
Disebutkan, berdasarkan data Dinas Kelautan Kota Kendari hasil tangkapan untuk perikanan tangkap di Kendari mencapai 90 ton per hari berupa gurita, udang vaname, ikan sotong, cakalang dan jenis Ikan lainnya.
"Rinciannya, sebanyak 75 ton berhasil didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari dan 15 ton di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kendari. Dengan potensi yang kita miliki, maka perikanan ini mampu menggairahkan kembali perekonomian daerah yang terdampak Pandemi COVID-19," katanya.
Dikatakan, pengembangan sektor perikanan ini cakupannya luas tidak hanya perikanan tangkap dan perikanan budidaya, tetapi yang lebih utama adalah pengolahan hasil perikanan.
"Sektor perikanan cukup potensial kita kembangkan. Apalagi sekitar 1.700 warga Kendari berprofesi sebagai nelayan," katanya.
Khusus perikanan budidaya kata wali kota, pihaknya melakukan penataan kawasan budidaya ikan karamba jaring apung di Kelurahan Bungkutoko dan Kelurahan Petoaha agar hasilnya bisa lebih maksimal.
"Pengelolaan lahan budidaya keramba apung di daerah ini belum maksimal karena masih banyak potensi lahan yang belum dibudidayakan. Artinya potensi lahan yang bisa dikembangkan budidaya tersebut masih cukup luas," katanya.
Selain itu budidaya karamba jaring apung kata Sulkarnain, pihaknya juga mengembangkan budidaya kerang abalon sebagai salah satu komoditi perikanan komoditi unggulan di kota itu.
"Kelompok tani nelayan tersebar di beberapa kelurahan yang konsen dengan pengembangan budidaya abalon ini. Budidaya abalon akan sangat menguntungkan nelayan karena nilai jualnya yang tinggi di pasar ekspor," katanya.
Ia berharap, pengembangan budidaya abalon ini bisa meningkatkan taraf kehidupan perekonomian warga, dalam situasi pandemi COVID-19 saat ini.