Jayapura (ANTARA) - Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Sugeng Purnomo mengatakan, anggota TGPF Bambang Purwoko yang menjadi korban penembakan di Intan Jaya, merupakan peneliti dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Korban penembakan di Papua Bambang Purwoko adalah peneliti dari UGM
Korban Bambang berpengalaman dalam melakukan investigasi di Papua dan Papua Barat, mengalami luka tembak pada bagian kaki dan seorang anggota TNI-AD yaitu Sertu Faisal Akbar juga dilaporkan terluka akibat tertembak.
Saat ini kedua korban masih ditangani tim medis di Puskesmas Sugapa, kata Waket TGPF Sugeng Purwoko kepada Antara di Jayapura, Jumat malam.
Dikatakan, dengan adanya insiden penembakan tersebut maka akan dilakukan evaluasi namun yang diutamakan adalah menangani kedua korban.
Belum dipastikan langkah selanjutnya yang akan dilakukan tim karena keberadaannya di Intan Jaya, untuk mengumpulkan bukti-bukti guna mengungkap kebenaran terkait berbagai kasus kekerasan dan penembakan yang terjadi di wilayah itu selama bulan September lalu.
Penyerangan terhadap rombongan dilakukan sekitar pukul 15.43 WIT dari kiri- kanan jalan yang dilewati, kata Sugeng Purnomo yang pernah menjabat sebagai Kejati Papua.
Sementara itu Kapen Kogabwilhan III Kol CZI IGN Suriastawa secara terpisah mengaku telah terjadi penghadangan dan penembakan terhadap rombongan TGPF di kampung Mamba Bawah, Distrik Sugapa.
Akibatnya menyebabkan tiga orang terluka yakni Bambang Purwoko, anggota TGPF dan dua anggota TNI yakni Sertu Faisal Akbar, anggota Koramil Persiapan Hipadipa yang saat ini dilaporkan kondisinya tidak stabil akibat luka tembak di perut serta Pratu Ginanjar, anggota Yonif 400/Raider mengalami luka di tangan akibat rekoset.
Pratu Ginanjar sudah kembali ke pos sedangkan dua korban lainnya masih berada di Puskesmas Sugapa, jelas Kol CZI Suriastawa.