Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadikan Pulau Makassar (Puma), Kecamatan Kokalukuna ,sebagai sentra produksi telur itik, karena kawasan itu dinilai sangat cocok dibanding wilayah lain.
Kabid Peternakan, Jusriati melalui pesan WhatsApp di Kendari, Rabu, mengatakan dalam tahun 2021 telah mengalokasikan dan melalui APBD sebesar Rp500 juta untuk pengadaan indukan itik Alabio.
"Yang pasti bahwa Pemkot Baubau sudah menganggarkan pada tahun depan. Selain pengadaan indukan, juga kandang dan pakannya," ujar Jusriati.
Ia mengatakan, dipilihnya Puma sebagai pusat produksi telur itik karena lokasinya yang sangat strategis, berada di pesisir pantai dan terpisah dengan daratan, meskipun saat ini sudah ada jembatan penghubung.
Di Puma, khususnya di Kelurahan Liwuto lanjutnya, sudah ada satu kelompok peternak yang cukup berhasil, kelompok itu sudah mampu memproduksi telur asin meskipun dengan jumlah terbatas.
Untuk itu dalam program ini volumenya akan diperbanyak karena melibatkan peternak di dua kelurahan, yakni kelurahan Liwuto dan Sukanayo.
"Beberapa tahun lalu pernah ada bantuan serupa di wilayah itu, namun nilainya tidak seberapa, kita harapkan pada anggaran baru di 2021 jumlahnya ditingkatkan untuk dua kelurahan itu," tuturnya.
Jusriati menyebutkan, selain memberdayakan peternak, tujuan dari program ini adalah mencukupi kebutuhan telur itik bagi para konsumen terutama beberapa pedagang martabak dan permintaan telur asin.