Kendari (ANTARA) - Tim Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan bahwa data satu kasus meninggal akibat virus Corona di daerah itu bertambah satu orang sehingga total menjadi 14 kasus per 3 Agustus 2020.
Juru Bicara (Jubir) GTPP COVID-19 Sultra, dr La Ode Rabiul Awal di Kendari, Senin malam mengatakan, satu kasus meninggal tersebut berjenis kelamin laki-laki asal Kota Kendari.
"Kasus meninggal bertambah satu sehingga secara keseluruhan menjadi 14 orang. Almarhum berjenis kelamin laki-laki, usia 57 tahun asal Kota Kendari, meninggal jam 02.30 Wita dini hari tanggal 3 Agustus 2020," kata Rabiul saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.
Ia mengungkapkan bahwa almarhum masuk di Rumah Sakit Bahteramas Kendari pada tanggal 1 Agustus 2020, dengan penyakit pneumonia kemudian dilakukan tes cepat (rapid test) dan hasilnya dinyatakan reaktif.
"Hasil tes swab atau TCM keluar tadi pagi. Jadi pasien meinggal ini juga menjadi tambahan kasus baru Kota Kendari," tutur Rabiul.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulawesi Tenggara ini juga mengungkapkan bahwa hari ini ada kabar baik karena sebanyak 48 orang pasien COVID-19 dinyatakan sembuh, sehingga total kasus sembuh di daerah itu sebanyak 528 orang.
"Kasus sembuh Kolaka Utara 12 ornag, Kota Baubau 34 orang dan Kabupaten Buton Selatan 2 orang," jelasnya.
Meskipun demikian, Rabiul memgungkapkan bahwa hari ini Sultra juga masih ada penambahan dua kasus baru yakni satu Kota Kendari yaitu kasus yang meninggal dan satu dari Kabupaten Buton Selatan, Sehingga total kasus konfirmasi positif COVID-19 sebanyak 789 kasus.S ementara pasien yang tengah menjalani perawatan isolasi maupun karantina sebanyak 247 orang.
"Perlu kami ingatkan kembali kepada seluruh masyarakat dan kita semua bahwa status pandemi masih belum berakhir kita hanya beradaptasi dengan kebiasaan baru agar kita semua dan seluruh masyarakat bisa terhindar, bisa produktif pelayanan pelayanan publik, bisa berlangsung dunia usaha, bisa bergerak dan aktivitas sosial maupun keagamaan bisa berjalan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," pungkasnya.