Kendari (ANTARA) - Pihak PT Pertamina mengajak para konsumen di Sulawesi Tenggara (Sultra) beralih mengkonsumsi bahan bakar minyak nonsubsidi akibat kuota BBM bersubsidi jenis premium di daerah itu terbatas.
"Tingkat Konsumsi BBM jenis premium di Sulawesi Tenggara (Sultra) alami penigkatan setiap tahun tetapi kuota premium 2020 di Sultra tidak mengalami penambahan dari tahun 2019 hanya sebesar 161.409 kiloliter (KL). Sehingga mengantisipasi tingkat konsumsi BBM Premium yang tinggi, sebaiknya beralih ke BBM non subsidi," kata Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR VII, Hatim Ilwan, Sabtu.
Dikatakan, kondisi tersebut harus disikapi dengan bijak oleh seluruh elemen masyarakat bahwa harus ada peralihan konsumsi dari subsidi ke non-subsidi sehingga kuota yang sudah ditugaskan kepada Pertamina dapat tersalurkan secara tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak.
“Apalagi BBM Non-Subsidi memiliki berbagai keunggulan bagi kendaraan yang dipakainya,” ujarnya.
Baca juga: Di Sulawesi, Pertamina turunkan harga BBM nonsubsidi
Hatim, mengucapkan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pelanggan setia Produk BBM Berkualitas dari Pertamina dan kalangan industri, instansi Pemerintah, yang telah mendukung peralihan ke BBM Non-subsidi dengan bersama-sama melakukan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat.
“Dan komitmen Pertamina akan terus meningkatkan kualitas produk dan layanan bagi masyarakat," katanya.
Hatim juga menyampaikan bahwa konsumsi BBM Non-subsidi jenis gasoline atau Perta Series di wilayah Sulawesi termasuk Sultra terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
"Ini terlihat dari angka penyaluran Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) VII sepanjang 2019 yang mencapai angka 1.141.176 Kilo Liter (KL)," katanya.
Menurut Hatim, kenaikan produk Perta Series tersebut menunjukkan semakin diminatinya produk bbm berkualitas oleh konsumen di sebagian besar Wilayah Sulawesi.
“Konsumsi BBM Non-subsidi Perta Series rata-rata naik sebesar 5,8 persen. Kenaikan tertinggi diraih Pertamax Turbo 28,1 persen, diikuti Pertalite yang naik 6,87 persen” ujarnya.