Jakarta (ANTARA) - Manchester United membatalkan rencana pelatihan musim dingin di Timur Tengah karena khawatir dengan eskalasi ketegangan di kawasan itu.
United sering menggunakan Kompleks Olahraga Nad Al Sheba di Dubai yang bercuaca hangat sebagai tempat latihannya dalam beberapa tahun terakhir, dan skuat yang bermarkas di Old Trafford itu kembali dijadwalkan mengunjungi tempat tersebut pada liburan musim dingin pertama yang akan datang untuk klub-klub Liga Premier Inggris.
Namun manajer United Ole Gunnar Solskjaer membenarkan bahwa rencana itu sekarang terpaksa ditunda setelah terjadinya pembunuhan atas jenderal Iran Qassem Soleimani oleh Amerika Serikat.
Insiden pembunuhan tersebut memicu suasana politik yang tegang di kawasan itu dan Solskjaer mengakui United tidak akan melakukan perjalanan ke Qatar karena masalah keamanan.
"Jika ada satu hal yang membuat saya khawatir, itu tidak ada di lapangan sepak bola," kata Solskjaer. "Ada hal lain yang lebih membuat khawatir. Kami sedang melihat Timur Tengah."
Solskjaer mengindikasikan bahwa ia akan membiarkan para pemainnya menghabiskan waktu sendirian saja selama liburan musim dingin, sebelum mengikuti pertandingan kandang United melawan Wolves pada 1 Februari.
"Saya akan memberi mereka beberapa hari libur, jadi saya tidak tahu di mana mereka semua akan tersebar, tetapi kami akan tetap di Eropa," katanya.
Solskjaer melihat istirahat pertengahan musim yang mulai diperkenalkan musim ini, sebagai hal vital bagi para pemainnya setelah serangkaian permainan yang intens.
Hingga saat ini United masih berkompetisi di empat front, putaran ulang ketiga Piala FA pada Rabu melawan Wolves di Old Trafford akan menjadi pertandingan ke-15 mereka dalam 49 hari, dan jumlahnya akan mencapai 19 dalam 66 hari pada saat mereka bertemu lagi pada awal Februari.
"Saya pikir istirahat pertengahan musim sangat penting bagi semua orang," katanya.