Kendari (ANTARA) - Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra), berupaya memaksimalkan penyaluran beras yang masih terismpan di gudang, jelang menghadapi panen raya di daerah itu yang terjadi pada Maret -April 2020.
"Hal ini kita lakukan jangan sampai kapasitas gudang kita tidak mampu menampung beras hasil penyerapan saat panen raya, sehingga stok yang ada saat ini kita maksimalkan untuk disalurkan," kata kepala Divre Bulog Sultra, Erwin Tora, di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, kapasitas gudang Bulog Sultra hanya sekitar 30 ribu ton, dan saat ini kita masih memiliki stok beras 10 ribu ton, sehingga tersisa tempat untuk menampung beras sekitar 20 ribu ton.
"Panen raya akan mulai pada Maret-April, sehingga dalam tiga bulan ini akan dimaksimalkan penyaluran beras mencapai 6000 ton," katanya.
Disebutkan penyaluran beras melalui program bantuan pangan non tunai (BPNT) pada 17 kabupaten kota dan melalui program stabilisasi harga pangan melalui autlet Bulog yang ada di masyarakat yang disebut rumah pangan kita dan di pasar yang disebut toko pangan kita.
"Untuk penyaluran beras melalui program BPNT sekitar 1.500 ton per bulan, dan melalui program stabilisasi pangan sekitar 500 ton per bulan, sehingga bisa menyalurkan 6.000 ton beras hingga masuk musim panen raya," katanya.
Erwin meminta dukungan berbagai pihak termasuk pemerintah kabupaten kota agar penyaluran beras melalui BPNT itu maksimal hingga 100 persen tanpa adanya kendala, sehingga Bulog juga bisa maksimal melakukan penyerapan beras kepada petani.
Baca juga: Bupati Konawe Selatan Panen Raya Jagung Hibrida