Baubau (ANTARA) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar kegiatan penguatan komitmen motivator KB pria Vasektomi di kota Baubau 2019.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas pengendalian penduduk dan KB kota Baubau, Suarmawati dan dihadiri oleh Kepala Bidang KSPK BKKBN Sultra Asmar, dihadiri oleh berbagai pihak terkait di kota Baubau, bertempat di Baubau, Kamis.
Kepala Dinas dalduk dan KB Kora Baubau, Suarmawati, mengatakan tingginya angka kelahiran di Indonesia merupakan salah satu masalah besar dan memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya.
"Salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam menanggulangi angka kelahiran tersebut adalah melaksanakan pembangunan dan keluarga berencana secara komprehensif," katanya.
Peningkatan dan perluasan program KB kata dia, merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kelahiran atau angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi.
"Peningkatan peserta pria dalam ber KB khususnya Vasektomi merupakan salah satu sasaran yang akan dicapai oleh program KB dalam tercapainya keluarga berkualitas," katanya.
Menurut dia, pelayanan KB di Indonesia belum sepenuhnya memperhatikan kesetaraan gender karena hampir seluruh peserta KB adalah perempuan, sedangkan peserta KB pria khususnya vasektomi pria masih sangat rendah.
"Hal ini mendorong BKKBN mensosialisasikan pemakaian kontrasepsi jangka panjang atau MKJP dalam setiap pelayanan KB termasuk mengajak para suami mau ikut KB dengan cara metode operasi pria (MOP) atau vasektomi," katanya.
Suarmawati mengatakan, kurangnya kesertaan KB pria dengan menggunakan vasektomi selama ini karena disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan informasi, kesadaran, sosialisasi dan fasilitas pelayanan KB pria.
"Namun, dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat sangatlah penting terutama penyuluh KB, motivator pengguna Vasektomi dan mitra kerja. Untuk itu melalui tindakan ini atas nama pemerintah, saya mengajak kepada kita semua kiranya bisa memberikan kontribusi untuk mensosialisasikan KB pria agar masyarakat khususnya khususnya pasangan usia subur atau PUS dapat memahami tentang pentingnya program Vasektomi dalam rangka atau dalam upaya pengendalian penduduk," pungkasnya.
Sementara itu, Kabid KSPK BKKBN Sultra, Asmar, mengatakan terhitung Januari-September peserta KB pria baru mencapai 18 persen atau 15 akseptor dari 83 akseptor yang menjadi target capaian 2019.
"Khusus di Kota Baubau dari target tiga akseptor KB pria, sampai September belum ada yang terealisasi," katanya.
Ia berharap, semoga sosialisasi itu akan memberikan pengaruh dan menggerakkan kemauan para suami untuk ikut program KB melalui metode vasektomi.
"Saya yakin dengan komitmen dan dukungan semua elemen masyarakat di Baubau, maka target akseptor itu bisa tercapai," katanya.