Baubau (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengevakuasi 120 warga rumah susun (Rusun) Kelurahan Koubula Kecamatan Batupoaro dalam simulasi gempa yang digelar instansi tersebut.
Simulasi yang digelar selama dua hari (30-31/7) dan dibuka Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Moniase itu, memberikan praktik edukasi kepada warga yang menghuni rusun berlantai empat tersebut dalam menyalamatkan diri.
Wakil Wali Kota Baubau, La Ode Ahmad Monianse, di Baubau, Rabu, mengatakan, kegiatan simulasi gempa tersebut merupakan suatu edukasi yang memberikan pengalaman nyata bagi masyarakat akan cara mengantisipasi dan menyelamatkan diri ketika gempa terjadi.
"Pada prinsipnya kami mengapresiasi kegiatan ini, karena dengan ini bisa memberikan pengetahuan khususnya bagi masyarakat yang tinggal di bangunan bertingkat," ujarnya.
Menurut dia, bangunan bertingkat sangat rawan bila saat bencana gempa mengguncang. Oleh karena itu, pentingnya mereka memiliki pengetahuan tentang bagaimana cara mengantisipasi.
"Kalau misalnya mereka tidak punya dasar pengetahuan bagaimana mengantisipasi, justru mereka bisa lebih panik. Maka itu kami sangat mengapresiasi ini," ujar Monianse yang juga Ketua DPC PDI-P Baubau ini.
Ia juga berharap, BPBD juga bisa menggelar simulasi kepada para siswa di sekolah-sekolah. Karena sekolah-sekolah di Baubau sudah banyak yang bertingkat.
Dalam mendukung kegiatan tersebut, kata dia, Pemkot Baubau tetap mendukung meskipun anggaran terbatas. Sebab, pengalaman nyata seperti ini penting bagi masyarakat untuk belajar dan penyesuaian diri dari bencana apabila terjadi.
"Jadi dengan ini bisa mengidentifikasi bencana dan mengidentifikasi cara penyelamatannya, maka kita sudah menurunkan dampak dari bencana itu sendiri," katanya.
Sementara, Kepala BPBD Baubau La Ode Muslimin Hibali mengatakan, pihaknya berinisiatif menggelar simulasi gempa di tempat hunian bertingkat tersebut sebagai upaya memberikan pemahaman dan keterampilan kepada warga rumah susun agar mereka mempunyai pengetahuan yang bermanfaat pada saat terjadi bencana gempa.
"Ada beberapa bulan lalu walaupun guncangannya kecil, tapi cukup membuat panik warga, yang ternyata mereka belum tahu untuk penyelamatan diri. Karena itu kami berinisiatif menggelar simulasi ini yang kebetulan ada anggaran," ujarnya.
Dalam memberikan pemahaman kepada warga, kata Muslimin, pihaknya mengundang beberapa pemateri dari fasilitator nasional yang berkedudukan di provinsi dan Palang Merah Indonesia (PMI).
"Semula kita undang dari fasilitator dari BNPB Pusat, tapi karena adanya kegiatan didaerah lain, sehingga kami undang dari fasilitator dari provinsi saja," kata Muslimin yang juga Plt Kadis Kependudukan dan Pencatatan Sipil Baubau ini.