Baubau (ANTARA) - Polsek Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3) Baubau, Sulawesi Tenggara, akan meningkatkan pengamanan area pelabuhan jelang arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah/2019 Masehi.
Kapolsek KP3 Baubau, AKP Bayu Laras Tutuka, di Baubau, Sabtu mengatakan, peningkatan pengamanan dengan sistem terbuka dan tertutup yang akan dilakukan sama seperti biasanya.
"Saat ini sistem pengamanan masih biasa-biasanya saja karena belum ada peningkatan secara signifikan. Namun pemantauan anggota setiap kapal sandar terus bergerak baik didalam maupun diluar," ujarnya.
Peningkatan pengamanan mudik dan balik Lebaran itu, kata Bayu, pihaknya tentu meminta bantuan personel dari Polres sebagai upaya untuk mendukung sistem pengamanan yang akan dilaksanakan. Apalagi, pusat pengamanan selain di Pelabuhan Murhum, juga di pelabuhan Jembatan Batu dan pelabuhan Feri.
"Yang jelas kita minta bantuan Polres seperti biasanya dari Satlantas dan Shabara untuk memback-up kita disini, karena kita dengan jumlah personel 23 orang sudah dibagi tiga yakni di Pelabuhan Jembatan Batu, Pelabuhan Feri dan Pelabuhan Murhum. Belum lagi anggota yang piket di kantor," katanya.
Sebagai upaya mengamankan pelaksanaan arus mudik dan balik Lebaran itu, pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan Satuan Polisi Pamong Praja. Hal itu, karena melihat kondisi pelabuhan seperti tahun sebelumnya arus pengguna jasa sangat ramai dan padat.
"Makanya penyampaian dari Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Baubau juga nanti akan digelar apel bersama sekaligus pengoperasian posko terpadu angkutan lebaran. Posko ini juga akan melibatkan pihak-pihak terkait," ujarnya.
Pada mudik dan balik Lebaran itu, ia juga mengimbau, masyarakat atau pengguna jasa agar waspada dalam bepergian. Kehatian-hatian tidak mudah terpengaruh dengan menaruh barang bawaannya kepada orang yang tidak dikenal.
"Seperti dalam situasi ramai kita tidak tahu mana yang tukang ojek dan bukan, karena dalam kondisi itu semuanya pasti akan membaur, apalagi dua orang dengan modus satu orang yang ajak ngobrol dan satunya mengeksekusi," katanya.
Oleh karena itu, pinta dia, baiknya pengguna jasa transportasi kapal laut untuk selalu waspada, bila perlu penumpang yang mempunyai keluarga di Baubau ditelpon untuk membantu agar menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Disamping itu, bila ada hal-hal yang mencurigakan, masyarakat bisa melaporkannya untuk ditindak lebih lanjut," ujarnya.