Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengatakan bahwa seorang pemimpin diibaratkan sebagai konduktor yang selayaknya bekerja dengan sepenuh hati.
Hal ini ditegaskan Bima saat menjadi narasumber dalam acara Leader Forum Jakarta dengan tema "Membangun Sumber Daya Manusia Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang Berkualitas Menuju Kota Global" di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa.
"Jadi Bapak/Ibu sejatinya memimpin adalah ibarat konduktor. Konduktor harus bertopang pada tiga skil, kompetensi, seni, dan juga intuisi," kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Dia menjelaskan pemimpin harus memiliki kompetensi, sehingga dapat memahami risiko dari arah kebijakan yang diambil.
"Pemimpin yang punya kompetensi adalah mereka bisa menyatakan dengan tegas, saya akan bawa kota ini ke mana, saya akan bawa dengan cara seperti apa, jalannya lewat mana, dan saya akan turun pimpin langsung," ujarnya.
Selain kompetensi, dirinya juga menyampaikan seorang pemimpin harus memiliki seni, agar roda pemerintahan dapat bekerja dengan baik. Hal ini terutama dalam memadukan antara ketegasan dan kasih sayang.
"Saya belajar banyak bagaimana memadukan antara ketegasan dan kasih sayang. Karena kasih sayang tanpa ketegasan itu lemah. Tapi sebaliknya, ketegasan tanpa kasih sayang adalah kezaliman," tambah Bima.
Bima mengatakan ketegasan dalam kepemimpinan adalah hal yang wajib dimiliki. Dirinya mencontohkan mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin adalah sosok yang patut ditiru dalam hal ketegasan dan keberanian.
Ia menilai Ali adalah figur yang legendaris. "Tidak ada habis-habisnya cerita tentang ketegasan beliau," ungkapnya.
Tidak cukup dengan seni dan kompetensi, Bima mengungkapkan pemimpin juga harus memiliki intuisi. Dengan demikian, semua kebijakan di pemerintahan dapat berjalan selaras dan sinergi.
"Ketiga, harus ada intuisinya. Kalau tidak punya seni, maka tidak akan ada harmoni. Kalau tidak ada intuisi, juga tidak akan sinergi," jelas Bima.
Sementara itu, Bima mengapresiasi kinerja Pj. Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi. Menurutnya, Teguh merupakan sosok yang berdedikasi tinggi dalam menjalankan tugas.
"Terima kasih atas segala kerja keras Bapak. Walaupun sebentar [menjabat], mudah-mudahan bisa nanti dilanjutkan oleh Pak Gubernur baru," pungkasnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wamendagri: Pemimpin ibarat konduktor yang bekerja sepenuh hati