Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kehutanan (Kemenhut) berkolaborasi dengan sektor swasta terus dilakukan untuk mendukung upaya konservasi di tengah adanya langkah efisiensi yang dilakukan pemerintah.
Berbicara kepada media di sela-sela paparan perkembangan survei populasi macan tutul Jawa (Panthera pardus melas) atau Java-wide Leopard Survey (JWLS), Selasa, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kemenhut Satyawan Pudyatmoko menyampaikan survei populasi tersebut dilakukan oleh Kemenhut bekerja sama dengan Yayasan SINTAS Indonesia serta didukung juga dari sektor swasta.
"Jadi ini mengapa kegiatan ini menjadi sangat penting, karena ternyata sektor swasta itu ketertarikannya untuk terlibat dalam program konservasi itu sangat besar. Dibuktikan pada hari ini. Ada tujuh perusahaan swasta yang mau terlibat untuk bersama-sama melakukan konservasi macan tutul," kata Satyawan.
Dia menyebut bahwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan, terdapat sumber-sumber lain selain anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) serta kerja sama baik dengan kementerian/lembaga lain maupun sektor swasta.
Hal itu juga terjadi dalam kegiatan survei populasi macan tutul Jawa, di mana kerja sama dilakukan dengan tujuh perusahaan swasta dan didukung dengan mitra-mitra lokal untuk upaya survei di lokasi yang kebanyakan memiliki medan yang berat.
Dia mengatakan biaya operasional dibutuhkan untuk survei dengan skala masif seperti yang ditargetkan dilakukan di 21 bentang alam di Pulau Jawa untuk memastikan jumlah pasti populasi macan tutul Jawa, yang statusnya terancam punah. Termasuk untuk pengadaan kamera jebak (camera trap) yang dipakai dalam survei.
"Ini kalau di APBN berapa puluh miliar, banyak sekali pasti. Jadi ada potensi private sector yang kita sangat gembira, ternyata potensinya sangat besar dan punya willingness yang sangat bagus untuk ikut ke sana," demikian Satyawan Pudyatmoko.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Ada efisiensi, Kemenhut kolaborasi dengan swasta dukung konservasi