Kendari (Antaranews Sultra) - Syahbandar Kolaka, Sulawesi Tenggara, hingga kini belum memberi izin bagi setiap kapal fery untuk berlayar karena kondisi cuaca masih tergolong belum normal.
Kepala Syahbandar Kolaka Hasfar melalui pesan singkat yang diterima, Sabtu mengungkapkan, penghentian sementara penyeberangan kapal dilakukan, mengingat gelombang tinggi masih terjadi di wilayah perairan Kolaka dan Teluk Bone Sulawesi Selatan.
"Penyeberangan kapal fery Kolaka Sulawesi Tenggara, menuju Bajoe Sulawesi Selatan, saat ini belum normal atau masih dihentikan sementara, karena kondisi cuaca yang masi ekstrim (buruk).
Ia mengatakan, penghentian sementara penyeberangan kapal fery tersebut, dilakukan sejak 22 januari lalu, menyusul beberapa kapal feri yang akan berlayar saat tidak bisa mampu menembus gelombang besar dan angin kecang, sehingga pihak Syahbandar tidak mengizikan pemilik kapal untuk berlayar sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
"Penghentian sementara ini, berdasarkan kondisi cuaca yang dikeluarkan BMKG dikuatkan dengan maklumat pelayaran dari Dirjen Perhubungan Laut," ujaranya.
Meskipun pada Kamis (25/1), pihaknya sudah memberi izin untuk berlayar bagi kapal? fery KM.Fais, sedangkan untuk kapal malam tidak diberangkatkan karena cuaca belum normal.
Hasfar menambahkan, akibat pemberhentian sementara penyeberangan fery Kolaka ?Bajoe, sejumlah penumpang dan kendaraan masih bertumpuk di pelabuhan fery Kolaka, sambil menunggu cuaca kembali normal.
Beberapa waktu lalu, Kapal fery KM.Permata Nusantara, batal melanjutkan pelayaran dari pelabuhan fery Kolaka menuju Bajoe karena cuaca buruk. sejumlah kendaraan dalam kapal fery, terbalik akibat dihantam gelombang tinggi.
BMKG Stasiun Maritim Kendari menyebutkan, cuaca ekstrim masih terjadi di wilayah perairan Kolaka, dengan tinggi gelombang mencapai 2 hingga 4 meter.